Tapanuli Selatan (ANTARA) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sarekat Hijau Indonesia (SHI) Sumatera Utara dan Jaringan Advokasi Masyarakat Marjinal (JAMM) mengingatkan semua pihak agar peduli terhadap lingkungan.
"Terutama bagi perusahaan-perusahaan yang sedang beraktivitas di sekitaran hutan di Tapanuli Selatan," kata Ketua DPW SHI - JAMM Sumut Hendrawan Hasibuan kepada ANTARA, Kamis.
Aktivis lingkungan ini mengingatkan seiring Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2019 dan baru saja diperingati.
"Hutan di wilayah Tapanuli Selatan seperti di daerah Kecamatan Batangtoru, Marancar, Angkola Selatan, Arse, dan SD.Hole dan lainnya penting terus terjaga dan dilestarikan," pintanya.
Keberadaan ekosistem sangat penting dilestarikan guna menjaga dan mempertahankan keanekaragaman hayati baik flora dan fauna yang di dalamnya.
"Selain itu guna mempertahankan kantong-kantong air sebagai sumber kehidupan serta menghindari bencana dan mengurangi emisi karbon yang sudah mengancam kehidupan manusia," katanya.
Dalam rangka Hari Numi kali ini SHI - JAMM Sumut berkumpul dengan masyarakat khususnya "mantari bondar" dan "panjago bondar", di Kecamatan Marancar, Tapanuli Selatan.
"Mantari bondar dan panjago bondar, sebuah keraifan lokal yang sejak ratusan tahun sampai sekarang masih eksis menjaga hutan demi terjaganya sumber air sebagai sumber kehidupan masyarakat sekitarnya," jelasnya.
Hendrawan menyatakan SHI-JAMM Sumut akan tetap mendukung bahkan mengapresiasi bagi semua pihak terutama perusahaan di Tapanuli Selatan dan Tapanuli Bagian Selatan (meliputi Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, dan Padangsidimpuan) yang peduli terhadap lingkungan.