Medan (ANTARA) - Lewis Hamilton mengatakan kunci kemenangannya di balapan GP China pada Minggu adalah mengubah gaya membalap di belakang kemudi mobil Mercedes W10.
Sebelum menjuarai balapan seri ke-1.000 dalam kalender Formula 1 di Sirkuit Internasional Shanghai, China, pebalap asal Inggris itu sempat kewalahan mengendalikan mobilnya untuk mencetak waktu sebaik mungkin pada sesi latihan bebas pada Jumat.
"Sepanjang akhir pekan ini, mobil ini tidak suka dengan cara membalapku di trek ini," kata Hamilton seperti dikutip oleh laman resmi Formula 1 pada Minggu.
Juara dunia F1 lima kali itu mengaku selalu menggunakan gaya membalap yang agresif di Shanghai dan itu berhasil dengan baik dengan raihan lima gelar juara di sana hingga 2017.
Baca juga: Hamilton juarai balapan F1 ke-1.000
Baca juga: Bottas kembali tercepat di FP3 GP China
Namun pada 2018, dia gagal naik podium setelah hanya finis di peringkat empat, sementara rekan satu timnya, Valtteri Bottas finis runner-up.
"Dan kemudian aku menggunakan (gaya) itu di dua tahun terakhir namun ban dan mobil tidak mau menyesuaikannya dan aku sepertinya kehilangan banyak performa."
"Aku harus lebih dinamis untuk mengubah gaya alami membalapku, berganti ke cara lain. Aku berhasil menemukannya di akhir kualifikasi, dan ketika di balapan, gayaku sedikit kembali ke gaya normal membalapku, jadi ketika memimpin aku bisa mempertahankan posisi dan melakukan tugasku," kata Hamilton yang meraih gelar juara ke-75 sepanjang karirnya itu.
Hamilton meraih gelar juara keenam kalinya di Shanghai setelah mengungguli Bottas di peringkat dua. Dengan itu Mercedes mencetak hat-trick finis 1-2 di tiga balapan pertama F1 musim ini.
Melihat tiga kemenangan Mercedes di awal musim, Hamilton menolak jemawa.
"Aku merasa kami sebagai tim yang dominan... aku kira proses secara keseluruhan kami solid, platformnya, pitstop, performa di kualifikasi, bekerja dengan tingkat sangat tinggi, 90 persen," ungkapnya.
Hamilton kini berada di puncak klasemen pebalap menggeser Bottas ke peringkat dua dengan jarak enam poin.
Mercedes pun kokoh di puncak klasemen konstruktor dengan 130 poin, sementara Ferrari di tempat kedua dengan margin 57 poin.