Medan (ANTARA) - Calon anggota legislatif DPRD Sumut Daerah Pemilihan II (Medan B), Meryl Rouli Saragih mengaku maju menjadi caleg untuk mendorong minat kalangan milenial memilih sekaligus bisa berbuat lebih banyak untuk golongan itu dan perempuan.
"Saya melihat partisipasi rendah pemilih milenial karena antara lain kalangan anak muda itu melihat pemerintah kurang memperhatikan kebutuhan mereka ," katanya di Medan, Kamis.
Ia mencontohkan tidak adanya area untuk kegiatan kalangan anak muda yang kreativitas dan keinginan lainnya sangat tinggi. Sejalan itu, jumlah anak muda yang nyaleg dan duduk di legislatif juga sedikit.
"Kondisi itu yang membuat generasi muda memilih golput (golongan putih)," ujar Meryl yang maju dari PDIP.
Mengacu pada kondisi itulah, maka dia tertarik menjadi caleg dan berharap bisa lolos untuk mewujudkan harapan generasi muda. "Jika terpilih, saya akan mendorong agar pemerintah bisa memperjuangkan anggaran untuk kebutuhan anak muda menyalurkan kreativitasnya," katanya.
Dia menegaskan, hanya anak muda yang mengerti anak muda dan juga begitu dengan perempuan. Co Founder Woman Mandiri itu mengaku sudah menjual "konsep" kepedulian terhadap anak muda dan perempuan itu.
Dia misalnya mengajak calon pemilih pemula melihat dan terlibat langsung dalam kegiatan politiknya. Meryl juga memanfaatkan sosial media yang memang wadah berkomunikasi anak muda.
"Saya selalu menekankan soal meruginya tidak menggunakan hak suara di pemilu," katanya.
Dengan tidak menggunakan hak pilih, misalnya, masyarakat menyia-nyiakan hak politik yang diberikan negara.
Para golput juga tidak merasa bertanggung jawab atau punya kesempatan untuk memprotes kebijakan pemerintahan Dengan tidak memilih, masyarakat juga berarti membiarkan orang yang tidak tepat untuk memimpin.
Meryl Saragih nyaleg untuk dorong milenial nyoblos
Kamis, 11 April 2019 16:01 WIB 5877