Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengingatkan nelayan agar menangkap ikan menggunakan jaring yang ramah lingkungan, yang tidak menangkap ikan-ikan kecil di kawasan perairan nasional.
Susi menyerukan para nelayan dan pengusaha perikanan tidak menggunakan jaring insang dengan ukuran mata jaring yang terlalu kecil. Hal itu perlu dilakukan agar ikan-ikan yang masih kecil tidak ikut terjaring dan memiliki waktu untuk berkembang biak.
Melalui siaran pers yag diterima di Jakarta, Sabtu, Susi mengatakan penggunaan jaring dengan ukuran mata jaring yang tepat akan mendukung ketersediaan ikan yang berkelanjutan, yang akan turut meningkatkan produksi dan penjualan para nelayan.
Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengajak para nelayan untuk bekerja sama memberantas rumpon yang tak legal atau tidak berizin di laut.
Sebagaimana diketahui, pada tanggal 6 April ini juga setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Nelayan Nasional.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika menerima Perwakilan Nelayan Seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, 22 Januari lalu, mengingatkan nelayan dan pengusaha perikanan menggunakan Bank Mikro Nelayan.
"Ini saya kira penting untuk dimanfaatkan para nelayan karena memang ini kita siapkan khusus untuk modal kerja, untuk modal investasi bagi nelayan," kata Presiden dalam sambutannya pada acara yang dilaksanakan di Istana Negara Jakarta.
Menurut Presiden, hingga saat ini sebanyak Rp132 miliar dana Bank Mikro Nelayan sudah tersalurkan dan digunakan oleh nelayan maupun usaha perikanan.
Sementara itu target penyaluran dana pinjaman Bank Mikro Nelayan sebesar Rp975 miliar.
Presiden mengatakan pinjaman dari Bank Mikro Nelayan memiliki bunga yang kompetitif yakni 3 persen.
"Tolong dimanfaatkan. Tapi kalau sudah mengambil (pinjaman) ya diangsur, menyicil, harus itu," kata Kepala Negara.
Menteri Kelautan ingatkan nelayan soal jaring ramah lingkungan
Sabtu, 6 April 2019 12:19 WIB 1387