Tanjungbalai (ANTARA) - Edi Arianto (15 tahun), pelajar salah satu SMP Negeri di Kota Tanjungbalai yang tenggelam di Sungai Bandar Jepang, Sabtu (9/3) ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Almarhum ditemukan oleh Tim BPBD bersama Tim Gerak Cepat Himpunan Pemuda Pemudi Islam Peduli Sosial (TGC-Himpipsos) Kota Tanjungbalai, Minggu (10/3) malam, sekitar pukul 20.30 WIB.
"Edi Arianto, korban tenggelam di Sungai Bandar Jepang tepatnya sekitar jembatan Jalan Alteri sudah ditemukan tidak jauh dari titiknya tenggelam. Korban dalam keadaan meninggal," ujar Herman Ramadhana, Dewan Pembina TGC-Himpipsos.
Menurut Herman Ramadhana akrab disapa Ade Willy, jenazah korban sudah dibawa ke rumah saudaranya di Jalan Karya Abadi, Kecamatan Tanjungbalai Selatan.
Ia menjelaskan, korban diketahui tenggelam pada Sabtu kemarin, sekitar pukul 18.03 WIB. Saat itu korban mandi bersama teman-teman sepermainannya.
Sejak mendapat kabar korban tenggelam, Sabtu, mulai pukul 18.15 WIB hingga ditemukan pada Minggu sekitar pukul 20.30 WIB, Tim BPBD bersama TGC-Himpipsos berupaya melakukan pencarian dengan cara menyelam di titik korban tenggelam dan menelusuri alur sungai tersebut.
"Walaupun korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia, akhirnya pencarian membuahkan hasil. Semoga keluarga korban tabah menghadapi musibah ini, dan korban mendapat tempat yang layak disisiNya," ujar Ade Willy.
Siswa SMP Tanjungbalai yang tenggelam ditemukan meninggal
Minggu, 10 Maret 2019 23:30 WIB 4809