Kotapinang (Antaranews Sumut) - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Labuhanbatu Selatan menyelenggarakan dialog kepemudaan dalam menumbuhkan kesadaran kritis manfaatkan media sosial.
Dalam dialog kepemudaan, Selasa di Aula Hotel Royal Permata, Kotapinang yang bertema 'jihad kebangsaan generasi muda melawan hoax' itu, di ikuti GP ANSOR, IPK, KNPI, GAMKI, GMNI, HMI, PMII, Fatayat NU serta tokoh muda senior lainnya.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Hendra T Pandjaitan mengajak generasi muda memerangi berita dan informasi palsu atau hoax yang meresahkan.
Dikhawatirkan, masyarakat mempercayai berita hoax sehingga menimbulkan perpecahan. Apalagi menjelang berlangsungnya Pemilihan umum 2019.
“Tujuannya agar pemuda sebagai generasi penerus bangsa terhindar dari berita hoax, karena hoax ini sangat berbahaya dan bisa jadi virus pemecah-belah bangsa,” katanya.
Ia menjelaskan, berita dan informasi hoax dapat dikategorikan sebagai kejahatan dan sebagai bentuk kampanye hitam untuk memprovokasi demi tercapainya kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
Hal ini akan berdampak negatif terhadap proses edukasi politik, terkhusus di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
"Munculnya kekhawatiran bahwa masyarakat akan berlaku apatis dalam setiap ajang pemilihan umum di masa yang akan datang," ujar Hendra T Pandjaitan.
Sekretaris PC GP Ansor Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Dedi Prayitno menambahkan, kemajuan teknologi digital dengan tersedianya aplikasi perbincangan seperti line, what apps dan media sosial seperti facebook, instagram, twitter, you tube, membuat pengguna nyaman berselancar di dunia maya.
Namun, seperti sekeping mata uang, hal ini diikuti dengan rasa ketidaknyamanan karena banjir informasi dari pengguna media sosial.
"Membanjirnya informasi dapat merusak konsentrasi para netizen untuk memilah mana berita yang baik dan benar,” ujarnya.
Pihaknya tengah deklarasi anti hoax dan mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam manyaring informasi yang dapat memecah belah persatuan.