Medan (Antara Sumut) - Demi meningkatkan dan berusaha agar terus berada berdampingan dengan masyarakat, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera (UIP Kitsum) meresmikan berdirinya Rumah Cahaya Berdaya (RCB) .
Peresmian tersebut diselingi dengan pemotongan tumpeng dengan anak-anak yatim bersamaan dengan Tasyakuran First Synchronnize Unit #3 PLTU Pangkalan Susu 3&4 (2×200 MW) Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara..
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera, Weddy B Sudirman dalam sambutannya di sela acara mengatakan ini merupakan momentum yang tepat untuk meresmikan Rumah Cahaya Berdaya yang nantinya akan menjadi wadah untuk menambah serta mempererat hubungan sosial antara PLN UIP Kitsum dengan masyarakat luas.
"Ini merupakan momentum yang tepat untuk meresmikan Rumah Cahaya Berdaya, nantinya ini akan terus berada di garda terdepan di masyarakat dalam menjalankan proyek-proyek sosial, saya minta dukungan doa dari semua pihak, agar nantinya ini bisa eksis dan berguna." ucap Weddy
Ditambahkan lebih lanjut, konkretnya fungsi Rumah Cahaya Berdaya, nantinya programnya diproyeksikan jangka panjang bisa menjadi sarana PLN UIP Kitsum untuk memberdayakan masyarakat, bahkan mendongkrak perekonomian warga menjadi lebih baik.
"Jadi semenjak April 2018, ini sudah berjalan dan kita namakan Rumah Cahaya Berdaya, ada struktur organisasinya dan puji syukur sudah lebih dari 1700 orang sudah merasakan manfaatnya dari program ini, kedepan kita harapkan akan bertambah lagi masyarakat yang terlibat, maupun yang merasakan manfaatnya." ucap Weddy.
Dari 9 program yang telah dilaksanakan Rumah Cahaya Berdaya, 4 diantaranya adalah Prgram Beasiswa Dhuafa, Program Siaga Bencana, Program Rumah Qur'an dan Program Pemberian Modal dan Pendampingan Usaha.
Senada, Direktur Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto menyambut baik dan mengapresiasi langkah PLN UIP Kitsum meresmikan Rumah Cahaya Berdaya, dirinya menilai sudah selayaknya di era sekarang, perusahaan BUMN sudah harus berevolusi lingkup bidangnya untuk mendampingi dan menggandeng, bahkan lebih baik jika bisa menaikkan taraf hidup masyarakat.
"Saya apresiasi baik dan saya sangat setuju, sudah saatnya BUMN terkhusus PLN tidak hanya berkutat soal bisnis, harus ada juga gebrakan di bidang sosial nya, apalagi ini saya dengar sudah berjalan hampir setahun, dan sudah dirasakan manfaatnya secara nyata di masyarakat, ini harus ada terus lanjutannya." imbau Wiluyo.
Lebih lanjut, saat disinggung mengenai kelistrikan Wiluyo memaparkan jika nantinya beroperasi, jumlah listrik yang tersuplai dapat menerangi seluruh Sumatera Utara, bahkan hingga Aceh, maka dari itu dirinya mengimbau semua pihak yang terlibat dalam proyek ini untuk terus mendukung dan mensukseskannya.
"PLTU Pangkalan Susu 3&4 (2x200 MW) ini dijadwalkan akan COD pada pertengahan 2019 ini, sebelumnya listrik Sumatera Utara juga sudah terbilang aman dan tidak defisit, karena saat ini Daya Mampu Pasoknya adalah sebesar 1.854 MW, dengan beban puncak sebesar 1.736 MW, dan transfer daya ke Provinsi Aceh sebesar sekitar 155 MW. Semiga kalau sudah beroperasi, Sumut dan Aceh bebas dari gangguan pemadaman listrik," katanya.