Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Percepatan penegerian Universitas Graha Nusantara (UGN) Padangsidimpuan membutuhkan dukungan penuh pemangku kepentingan dari wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel).
Dari Pargarutan, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sutan Soripada Mulia Harahap, kepada Antara, Senin, mengatakan, niscaya cita-cita para pendiri untuk penegerian UGN bakal terkubur bila tidak diseriusi.
"Penegerian UGN sangat penting mengingat topografi Padangsidimpuan - Medan berjarak tempuh sekitar 395 kilometer (Km), ke Pekan Baru (Riau) sekitar 445 Km, demikian ke Padang berjarak sekitar 407 Km," kata Ketua Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat atau Forkala Tapanuli Selatan itu.
Namun, bila UGN sudah negeri putera-puteri daerah eks Tapsel (meliputi Kabupaten Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara dan Kota Padangsiidmpuan) sudah tidak jauh-jauh lagi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri seperti ke Medan, Pekan Baru dan Padang.
Baca juga: Tidak kena moratorium, UGN Padangsidimpuan didesak dinegerikan
"UGN, yang dikelola Yayasan Darma Bakti Pendidikan Indonesia (Yadpi) dibawah naungan Pemkab Tapsel yang didirikan oleh pendirinya dulu (tahun 1985) Bupati Tapsel Abdul Rasyid Nasution/tokoh-tokoh masyarakat/tokoh agama se Tabagsel (Eks Tapsel) pada tahu 1985 silam, bertujuan untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri di wilayah Tapanuli," ungkapnya.
Sayangnya, cita-cita pendiri tersebut belum terwujud hingga sekarang, padahal hanya tinggal beberapa langkah lagi dan bahkan seluruh persyaratan sudah terpenuhi untuk itu.
"Yang dibutuhkan dalam percepatan penegerian UGN dukungan moral termasuk dukungan politik para pemangku kepentingan baik pemerintah se Tabagsel, dan seluruh tokoh dan elemen yang ada,"pungkasnya.
Padahal, di wilayah Tabagsel (meliputi Kabupaten Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara dan Kota Padangsiidmpuan) belum ada satupun perguruan tinggi negeri yang berada di bawah Kemenristekdikti, terkecuali dibawah Kemenag yakni IAIN.
"Kiranya, seluruh pemangku kepentingan kompak 'menggedor' pusat dengan harapan percepatan penegerian UGN yang tinggal beberapa langkah dapat terwujud,"katanya, seraya minta mengesampingkan ego sektoral masing-masing.