Medan (Antaranews Sumut) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara membuka klaster padi organik di Kelurahan Tanah Merah, Binjai Selatan, Kota Binjai, Sumatera Utara untuk mendorong. produksi beras sekaligus meningkatkan pendapatan petani.
"Klaster padi organik dengan petani binaan Kelompok Harapan Tani, Kelurahan Tanah Merah, Binjai merupakan yang kedua setelah di Serdangbedagai," ujar Direktur Kantor Perwakilan BI Sumut Hilman Tisnawan di Binjai, Jumat.
Dia mengatakan itu usai acara "kick off" klaster padi organik dan pelatihan budidaya padi serta pengolahan pupuk organik berbasis MA-11 yang dihadiri Wali Kota Binjai, Muhammad Idaham di lokasi penanaman.
Dalam menjalankan klaster padi organik itu BI bekerjasama dengan
Pusat Informasi Teknologi Total Organik ANSA, Semarang Jawa Tengah.
Menurut Hilman, klaster padi organik dijalankan BI sesuai tugasnya yakni menjaga stabilisasi harga bahan pokok.
"Harapannya dengan ada klaster padi organik, selain ketersediaan beras semakin terjamin, pendapatan petani semakin meningkat,"katanya.
Produksi padi petani itu tahap awal ditargetkan bisa mencapai 8 ton per hektare dengan beras yang nantinya bersertifikasi.
Wali Kota Binjai, Muhammad Idahan mengapresiasi program
klaster padi organik Kantor Perwakilan BI Sumut.
"Pemkot Binjai siap mendukung program klaster padi mulai menyangkut sertifikasi produk beras organik hingga rencana membangunkan pabrik penggilingan padi untuk di kawasan Kelompok Harapan Tani, Tanah Merah,"ujarnya.
Sertifikasi diperlukan agar beras organik diakui pasar dan mendapat harga jual tinggi sesuai standar organik.
Adapun penggilingan padi untuk mempermudah dan menekan biaya produksi petani.
"Penggilingan padi akan dibangun kalau proyek klaster padi Kelompok Harapan Tani benar-benar berhasi"katanya.
Pembangunan penggilingan padi diharapkan bisa dibangun pada tahun 2020 dengan dana yang dianggarkan pada P-APBD 2019 Pemkot Binjai.
"Padi organik akan melengkapi Beras Binjai yang selama ini sudah dikembangkan dan menjadi salah satu andalan dan kebanggan Binjai,"katanya.
Ketua kelompok Harapan Tani, Darmawan,mengatakan, bersyukur bisa menjadi binaan BI Sumut.
Apalagi,katanya, program BI itu sejalan dengan rencana Wali Kota Binjai yang meminta petani tidak lagi dalam tahapan menjual padi/gabah, tetapi beras agar memiliki nilai tambah.
"Program itu belum berjalan dan diharapkan terwujud setelah BImenawarkan klasterisasi padi organik kepada kami,"ujar Darmawan.
Dia berharap petani di dalam kelompok bisa menjalankan usaha padi organik sesuai yang diarahkan pendamping dan banyak petani lain lagi yang.mau bergabung.***3***