Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Berbagai aktivis lingkungan di Kabupaten Tapanuli Selatan berharap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru cepat selesai atau beroperasi.
Kabag Humas/Protokol Tapanuli Selatan Isnut Siregar dari Sipirok kepada Antara, Selasa, mengatakan, harapan tersebut mereka suarakan di halaman kantor Bupati Tapanuli Selatan, Senin (20/8/2018) melalui aksi damai.
"Puluhan massa mendukung penuh PLTA yang diproyeksi akan dapat meningkatkan kesejahteraan/perekonomian daerah serta mengurangi tingkat pengangguran,"jelas Isnut.
Raja-raja adat di Tapanuli Selatan juga turut bergabung mensupport PLTA yang dinilai ramah lingkungan bakal bisa memakmurkan daerah serta membangkitkan investasi.
Mangaraja Tenggar misalnya kata Isnud, Raja adat Tapanuli Selatan ini tegas menyatakan PLTA Batangtoru berkapasitas 510 MW tersebut merupakan rezeki untuk masyarakat Tapanuli Selatan.
Bahkan katanya, kalau ada orang luar yang terusik kehadiran PLT terbarukan untuk mengatasi krisis listrik Sumatera Utara pada beban puncak sesuatu hal yang aneh? dan perlu dipertanyakan?
"Mengapa ada yang menghalanghalangi? padahal ini demi kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tapanuli Selatan atau kami yang tahu apa yang terjadi di daerah kami ini,"tambah Mangaraja Tenggar kata Isnut.
Aktivis lingkungan tersebut yaitu Yayasan Info Mitra Lingkungan (YIML), Hijau Alam Indonesia (HAI), Masyarakat Perhutanan Sosial Indonesia Tapanuli Selatan, LEM PAHLI, Masyarakat Pemantau Hutan Indonesia, Forum Masyarakat Pelestarian Sungai.
Raja adat Sipirok Sutan Parlindungan dan tokoh masyarakat Marancar Ahmad Siregar juga menyebut PLTA Batangtoru merupakan program strategis nasional yang harus kita dukung penuh.
Salah satu aktivis LHI, Erwin Hutagalung, berharap Pemkab Tapanuli Selatan turut membantu percepatan pembangunan PLTA yang merupakan program pusat yang sangat ramah lingkungan.
Waspadai
Sebelumnya, laman Antaranews, Senin (20/8/2018) Pakar konservasi sumber daya hutan dan ekowisata Institut Pertanian Bogor DR Ricky Avenzora di Jakarta juga mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai dramatisasi menghalangi pembangunan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.
Yang salah satu informasi yang dihembuskan dimana hasil riset kelompok ilmuwan katanya mendiskreditkan PLTA Batangtoru, di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Senior Advisor Bidang Lingkungan PT.North Sumatera Hydro Energy pengembang PLTA Batangtoru, DR Ir Agus Djoko Ismanto setiap dalam kesempatan menyatakan PLTA Batangtoru disiapkan dengan teknologi tinggi, dan tak butuh bendungan raksasa.
PLTA ini hanya memanfaatkan badan sungai seluas 24 Hektare (Ha) dan lahan tambahan di lereng bukit yang sangat curam seluas 66 Ha sebagai lokasi kolam harian menampung air.
"Air dari kolam harian nantinya dialirkan melalui terowongan yang berada dibawah tanah di kedalaman puluhan hingga ratusan meter, untuk menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik 510 MW tersebut,"kata Agus.
Aktivis lingkungan harap PLTA Batangtoru cepat selesai
Selasa, 21 Agustus 2018 13:26 WIB 2349