Simalungun (Antaranews Sumut) - Ratusan keluarga larut dalam kekhusukan pada ritual keagamaan doa bersama untuk korban kapal tenggelam, di seputaran Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Selasa.
Umat Islam beribadah membaca surat Yasin dan Shalat Ghaib di atas perbukitan, sedangkan Kristiani tabur bunga dan kebaktian di pinggir dermaga.
Kegiatan itu bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Simalungun yang turut prihatin dan duka atas peristiwa tersebut.
Pemkab juga memulai pembangunan monumen berbentuk kapal yang dilengkapi prasasti nama-nama para penumpang KM Sinar Bangun 6.
Monumen setinggi delapan meter menghadap arah Simanindo Kabupaten Samosir, panjang kapal tujuh meter dengan lebar tiga meter.
Harapan kedepan, menjadi penanda bagi keluarga korban dan keturunannya, apabila suatu waktu ingin menabur bunga.
Monumen juga menjadi pengingat bagi elemen masyarakat, khususnya pelaku usaha angkutan umum untuk tetap mengutamakan keselamatan penumpang, sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.
Bupati Simalungun, JR Saragih berharap, kegiatan yang dilaksanakan bersamaan dengan berakhirnya masa pencarian tim gabungan SAR, dapat meringankan kesedihan keluarga korban.
Dia menginformasikan, santunan bagi keluarga korban meninggal dan selamat, akan diberikan mulai esok sampai 10 hari kedepan.
KM Sinar Bangun 6 tenggelam di perairan Danau Toba pada 18 Juni 2018 pukul 17.10 Wib, 18 penumpang selamat, tiga meninggal, 164 belum ditemukan.
Nakhoda atau juru mudi beserta dua awak kapal juga selamat pada peristiwa itu dan dijadikan tersangka. ***4***