Seirampah, (Antaranews Sumut)- Menurut perhitungan para ahli, sekitar dua tahun lagi Indonesia akan memasuki sebuah era keemasan dalam konsep kependudukan, yaitu bonus demografi.
"Bonus demografi menyuguhkan potensi keuntungan bagi bangsa karena proporsi penduduk usia produktif lebih tinggi dibanding penduduk usia non-produktif," kata Bupati Serdang Bedagai pada Peringatan Hari kebangkitan Nasional di Seirampah, Senin.
Ia mengatakan, menurut perkiraan Badan Pusat Statistik, rentang masa ini akan berpuncak nanti pada tahun 2028 sampai 2031, yang berarti tinggal 10-13 tahun lagi dimana pada saat itu angka ketergantungan penduduk diperkirakan mencapai titik terendah, yaitu 46,9 persen.
Proyeksi keuntungan bonus demografi itu hanya akan tinggal menjadi proyeksi jika kita tidak dapat memaksimalkannya menjadi sumber kebangkitan dan kejayaan.
Usia produktif hanya akan tinggal menjadi catatan tentang usia daripada catatan tentang produktivitas, jika mutu sumber daya manusia produktif pada tahun-tahun puncak bonus demografi tersebut tidak dapat mengungkit mesin
pertumbuhan ekonomi.
Untuk itu, kata dia, Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan selalu mendorong dunia pendidikan, bekerja sama dengan industri dan bisnis, untuk mencari terobosan-terobosan baru dalam pendidikan vokasi.
Jurusan-jurusan baru, baik di tingkat pendidikan tinggi maupun juga di tingkat menengah, yang berkaitan dengan
keahlian dan ilmu terapan, harus selalu diciptakan untuk memasok industri akan tenaga terampil yang siap kerja.
"Artinya pendidikan harus terus dibenahi, karena jika pendidikan maju meka negara juga akan maju," katanya.