Kotapinang (Antaranews Sumut) - Warga Dusun Suka Maju, Desa Air Merah, Kecamatan Kampungrakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan mengharapkan PT. PLN (Persero) untuk membangun jaringan listrik ke pemukiman mereka.
Pasalnya, perkampungan itu sudah ada sejak 60 tahun lalu, namun hingga kini belum terlayani listrik. Masyarakat terpaksa menggunakan lampu minyak atau menggunakan mesin genset.
“Perkampungan ini sudah ada sejak 60 tahun lalu, namun sampai sekarang belum ada layanan listrik. Kami terpaksa menggunakan lampu minyak untuk keperluan penerangan,” kata Sangkot, warga setempat kepada wartawan.
Tokoh pemuda Desa Air Merah, Khairul Rambey mengatakan, permohonan agar dibangunnya tiang dan jaringan listrik sudah beberapa kali disampaikan kepada PT. PLN.
Namun, hingga kini permohonan 48 kepala keluarga yang bermukim di perkampungan itu belum juga terealisasi.
Warga sudah membuat pernyataan bersedia menebang tanamannya yang terkena jaringan.
Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Herfinta F&P sudah mengizinkan tiang dan jaringan listrik melintasi areal mereka.
Dia berharap PT. PLN Rayon Aek Nabara dan maupun PT. PLN Area Rantauparapat segera merealisaikan pembangunan jaringan di wilayah itu. Sehingga warga dapat menikmati penerangan seperti di dusun lain.
Sementara, anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Selatan dari Fraksi PAN, Edimin mendesak PT. PLN Persero untuk memprioritaskan pembangunan jaringan listrik di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Menurutnya, hingga kini masih banyak pemukiman masyarakat yang tersebar pada lima kecamatan di wilayah ini, belum terlayani listrik.
Kondisi itu seperti yang dirasakan puluhan kepala keluarga di Dusun Suka Maju, Desa Air Merah dan Dusun Sitangko, Desa Tanjung Mulia di Kecamatan Kampungrakyat serta sejumlah perkampungan lainnya.
Meskipun permukiman itu sudah berdiri sejak puluhan tahun silam, namun belum ada layanan listrik dari PLN.
“Ketiadaan listrik membuat kualitas hidup masyarakat menjadi rendah. Kondisi tersebut membuat masyarakat sulit melakukan berbagai aktifitas, khususnya pada malam hari,” katanya.
Kondisi ini juga membuat rawan terjadinya kejahatan. “Sudah selayaknya PT. PLN lebih memprioritaskan pembangunan jaringan di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan,” ujar pria yang akrab disapa Asiong itu.
