Langkat, (Antaranews Sumut) - Lahan pertanian bukan sawah di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hingga sekarang ini masih terdapat 537.924 hektare dan masih berpotensi untuk menambah luas areal persawahan yang ada.
Hal itu disampaikan Kepala Bidanng Produksi Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Langkat Yusfik Helmi, di Stabat, Kamis.
Yusfik Helmi menjelaskan, lahan pertanian bukan sawah yang cukup besar potensinya itu terdiri dari tegal atau kebun seluas 29.509 hektare, ladang (huma) 8.257 hektare, perkebunan 209.725 hektare.
Selain itu juga terdapat hutan rakyat 19.366 hektare, padang pengembalaan atau padang rumput 2.945 hektare, hutan negara 260.337 hektare, sementara lahan yang tidak diusahakan ada seluas 1.834 hektare, lainnya seperti tambak, kolam, dan empang terdapat seluas 5.951 hektare
"Potensi luas lahan yang cukup besar ini bila dimanfaatkan secara maksimal terutama tegal/kebun, ladang/huma, hutan rakyat, padang pengembalaan, lahan yang tidak diusahakan, akan bisa menambah luas lahan persawahann di daerah ini," katanya.
Baca juga: Gabah kering Langkat 636.937 ton
Apalagi sekarang ini sedang berlangsung terus pembangunan waduk Wampu, untuk mengairi persawahan seluas 10.000 hektare nnantinya di empat kecamatan yaitu Kecamatan Stabat, Kecamatan Secanggang, Kecamatan Hinai, dan Kecamatan Wampu yang berpotensi besar untuk meningkatkan lagi produksi padi di daerah itu.
Yusfik mengungkapkan, untuk tahun 2017 saja dengan realisasi tanam padi seluas 93.405 hektare yang terdiri dari padi sawah 92.725 hektare ditambah padi gogo (ladang) seluas 680 hektare, mka petani di daerah itu mampu panen bersih seluas 80.221 hektare.
Dari panen bersih seluas 80.221 hektare itu, petani mampu menghasilkan produksi gabah kering panen (GKP) mencapai 636.937 ton, sehingga terdapat surplus 194.902 ton dan tetap swasembada 332.985 ton.
"Bila diperbandingkan dengan swasembada tahun 2016 yang lalu, maka terdapat kenaikan sekarang ini 83.472 ton, tentu ini sangat memberikan konstribusi besar bagi ketahanan pangan di daerah ini mau pun di Sumatera Utara," katanya.
Untuk itu pihaknya terus mendorong para petani untuk membuka lahan persawahan baru terutama di empat kecamatan yang berpotensi besar sebagai penyumbang padi atau beras nantinya dengan dibukanya waduk Wampu.