Muntok, (Antaranews Sumut) - Dewan Kesenian Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar pelatihan musik rebana sebagai upaya pelestarian budaya Islami yang sudah ada turun temurun di daerah itu.
"Kami harapkan melalui kegiatan ini ke depan akan semakin banyak warga yang ikut terlibat sehingga regenerasi pegiat rebana terus terjaga," kata Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Bangka Barat Bambang Haryo Suseno di Muntok, Sabtu.
Pelatihan musik rebana yang digelar sehari tersebut diikuti 100 peserta perwakilan dari 20 sanggar rebana yang ada di seluruh kecamatan di daerah itu.
Agar materi yang disampaikan sesuai dengan standar musik rebana versi Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi), panitia mendatangkan dua narasumber yang berkompeten di bidangnya, yaitu maestro musik Bangka Belitung, Baijuri dan praktisi bersertifikat Wanda.
"Pola ketukan dan pembagian nada yang kami tekankan agar nantinya seluruh sanggar memahami pola standar tersebut," kata dia.
Ia mengatakan pelatihan musik rebana sesuai standar Lasqi baru pertama kali dilaksanakan di daerah itu.
Dia mengharapkan hal itu bisa dilanjutkan pada tahun berikutnya agar makin banyak pegiat rebana yang paham standar tersebut.
Pelatihan merupakan salah satu upaya Dewan Kesenian Kabupaten Bangka Barat menjaga kelestarian sekaligus menumbuhkembangkan tradisi Islami di Tanah Melayu.
"Ini merupakan salah satu strategis kami dalam melakukan regenerasi pegiat rebana di daerah," kata dia.