Langkat, (Antaranews Sumut) - Produksi gabah kering giling Kabupaten Langkat, Sumatera Utara mencapai 531.078 ton yang dihasilkan melalui panen padi petani, sekaligus mempertahankan swasembada beras tahun 2017 di daerah setempat.
Kepala Bidang Produksi Dinas Perrtanian dan Ketahanan Pangan Langkat, Yusfik Helmi di Stabat, Rabu mengatakan bila dikonversi menjadi beras maka didapat produksi beras 332.985 ton.
Sementara kebutuhan beras warga di daerah ini hanya 137.802 ton dengan asumsi jumlah penduduk 1.060.018 jiwa dimana per kapitanya warga menikmati beras 130 kilogram maka masih terdapat perimbangan beras 194.902 ton.
"Jelas kondisi ini benar sangat memuaskan bagi tetap mempertahankan swasembada beras di Sumatera Utara, keberhasilan ini mendorong instansinya untuk terus memacu petani bertanam padi agar keberhasilan yang diraih dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan di 2018," katanya.
Yusfik juga menyampaikan dengan kondisi itu maka Langkat surplus beras sebanyak 143,88 persen sementara untuk swasembada mencapai 243,88 persen dan ini tentu sangat besar.
Untuk itulah kita terus mendorong petani agar memacu pertanaman karena pemerintah melalui Dinas Holtikultura dan Ketahanan pangan Sumatera Utara telah menargetkan Langkat untuk tahun 2018 ini pertanaman padi seluas 101.000 hektare.
"Ada kenaikan pertanaman padi seluas 8.000 hektare dari sebelumnya 93.000 hektare dan kenaikan ini tentu harus kita dorong petani untuk terus mendukung program ini," ungkapnya.
Selain itu juga tentu berbagai fasilitas harus diperhatikan seperti pemberian benih padi unggul, pupuk, pestisida, termasuk merampungkan pembangunan waduk yang nantinya bisa mengairi persawahan seluas 10.000 hektare untuk empat kecakmatan yaitu Stabat, Secanggang, Wampu dan Hinai.
"Bila pembangunan waduk ini dapat secepatnya terwujud maka luas pertanaman Langkat tentu akan semakin bertambah dan produksi juga akan jelas semakin bertambah," katanya.