Nias (Antaranews Sumut) -Sejumlah balita gizi buruk yang ada di enam kecamatan di Kabupaten Nias mendapat bantuan bahan pangan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Propinsi Sumatera Utara.
Bantuan bahan pangan berupa beras, gula pasir, kacang hijau, biscuit dan susu bubuk dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Propinsi Sumatera Utara diserahkan Wakil Bupati Nias Arosokhi Waruwu.
Saat menyerahkan bantuan, Wakil Bupati Nias memberitahu jika pemenuhan bahan pangan yang cukup secara kuantitas dan kualitas menjadi salah satu aspek mendasar dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Ketahanan pangan terdiri atas tiga pilar utama, yaitu ketersediaan pangan, aksebilitas pangan dan komsumsi serta pemanfaatan pangan. Masalah yang terjadi di Kabupaten Nias menyangkut aspek konsumsi.
"Saat ini, sebagaian besar masyarakat hanya menkonsumsi beras, dan kurang menkonsumsi bahan pangan seperti umbi umbian, kacang kacangan, pangan hewani, maupun sayur dan buah, sehingga kondisi tersebut tidak menguntungkan, khususnya dari segi kesehatan," ujarnya.
Jika ditinjau dari segi kesehatan, pola konsumsi yang baik adalah pola konsumsi yang dapat memberikan asupan gizi yang cukup untuk meningkatkan kesehatan sekaligus kemampuan inteligensia khususnya bagi balita.
Semakin beragam pangan yang dikonsumsi maka akan semakin lengkap pula zat gizi yang dapat terpenuhi.
Maka pemerintah melalui dinas ketahanan pangan dan peternakan Propinsi Sumatera Utara melakukan upaya perbaikan gizi masyarakat melalui kegiatan penanganan gizi buruk dan daerah rawan pangan berupa pemberian bantuan rawan pangan.
Tidak lupa Wakil Bupati Nias berpesan, dengan adanya upaya perbaikan gizi masyarakat melalui kegiatan pemberian bantuan, mutu gizi masyarakat, khususnya bagi penerima manfaat semakin meningkat, sehingga kesehatan balita terus meningkat dan masalah gizi buruk dan kurang gizi di Kabupaten Nias dapat teratasi.
Berdasarkan laporan panitia pada penyerahan bantuan, diketahui jika jumlah balita kurang gizi di Kabupaten Nias menurut laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Nias ada sebanyak 30 orang.
Balita gizi buruk tersebut berasal dari Kecamatan Ulu Gawo, Kecamatan Hiliserangkai, Kecamatan Idano Gawo, Kecamatan Ma’u, Kecamatan Sogae,adu dan Kecamatan Somolo molo.