Batubara, 5/11 (Antarasumut) - Puluhan massa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Pemuda dan Masyarakat Bersatu (Kompas) meminta pengusutan dugaan korupsi dana desa tahun 2016 yang diduga melibatkan oknum BPMPD setempat.
Kordinator aksi Irham dalam orasinya menyebut sejumlah item pengelolaan keuangan yang diduga 'carut marut' sejak tahun 2015 dan mengindikas pengelolaan keuangan di instansi yang membawahi pemerintahan desa se-Batubara itu berpotensi diselewengkan.
Beberapa item anggaran yang terindikasi menyalahi prosedur di antaranya kegiatan pemantapan dan penyusunan profil desa dan kelurahan senilai Rp 200 juta yang diduga fiktif sehingga berpotensi menghamburkan uang rakyat apalagi sampai kini profil desa tersebut terindikasi tidak jelas keberadaannya.
Selanjutnya para pengunjukrasa mempersoalkan dana pemilihan dan pelantikan Kepala Desa (Kades) tahun 2015 sebesar Rp408 juta yang diduga diselewengkan, apalagi berdasarkan hasil pantauan di lapangan biaya pelantikan ditanggung masing-masing desa melalui ADD.