Medan, 10/5 (Antara) - Dari tujuh kabupaten yang berada di kawasan Danau Toba, infrastruktur jalan yang paling buruk berada di Kabupaten Dairi dan kurang mendukung sektor kepariwisataan.
Dalam rapat dengan Komisi D DPRD Sumut di Medan, Selasa, Kepala Balai Jalan Nasional Sumut-Aceh Paul Siahaan mengatakan, buruknya infrastruktur jalan di Dairi itu terungkap dalam pertemuan tujuh bupati di kawasan Danau Toba dengan Presiden Joko Widodo belum lama ini.
Dalam pertemuan untuk membahas pengembangan Danau Toba tersebut, dibahas kondisi infrastruktur pendukung yang ada di tujuh kabupaten itu.
Padahal infrastruktur jalan tersebut sangat dibutuhkan untuk mendukung sektor kepariwisataan Danau Toba yang akan dijadikan destinasi wisata nasional.
Disebabkan keterbatasan anggaran, Balai Jalan Nasional Sumut-Aceh hanya melakukan perbaikan rutin terhadap infrastruktur jalan di Dairi tersebut.
"Sementara ini, masih program rutin, karena tidak ada uangnya," kata Paul.
Meski demikian, Balai Jalan Nasional Sumut-Aceh telah memprogramkan perbaikan dan pengembangan jalan tersebut dengan pola multiyears.
Untuk di Daiti, perbaikan dan pembangunan jalan tersebut dilakukan mulai dari Sidikalang melewati Lawepakam, hingga menuju perbatasan Provinsi Aceh.
Sedangkan infrastruktur jalan yang agek jelek di kabupaten lain di sekitar Danau Toba berada di Tapanuli Utara.
Kondisi itu dapat terlihat pada ruas jalan dari dari Tarutung ke Sibolga yang jelek. "Di Siborong-borong juga jelek," katanya.