Pematangsiantar, Sumut, 10/5 (Antara) - Kelompok Tani Matio, Kelurahan Naga Huta Timur, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, bersama Pemerintah Kota dan Kodim 0207 Simalungun, menggelar panen perdana varietas padi Kartika I-82, Senin.
Menurut Penjabat Walikota, Jumsadi Damanik, panen perdana ini merupakan uji coba varietas unggul benih Kartika I-82 yang merupakan demplot kedua di Sumatera Utara setelah Kabupaten Langkat.
Berdasarkan evaluasi, Penjabat Walikota berharap hasil yang diperoleh dari lahan demplot tersebut kisaran 7,2 ton per hektare, masih bisa ditingkatkan lagi.
"Paling tidak bisa mencapai delapan sampai sembilan ton per hektarenya," ujar Penjabat Walikota.
Untuk itu, semua faktor pendukung mulai dari kesiapan lahan, benih, pupuk, proses pengelolaan maupun pasca panen harus dikelola seiring dengan inovasi teknologi bidang pertanian yang terus meningkat.
Kedepan, lahan sawah di Pematangsiantar seluas 2.000 hektar, jika produksinya maksimal, diharapkan bisa mendukung ketahanan pangan di Sumatera Utara.
Kepala Dinas Pertanian, Robert Pangaribuan mengatakan, pihaknya telah melakukan penangkaran benih Kartika 1-82 melalui program Desa Mandiri Benih di Kelurahan Marihat Dolok untuk memenuhi kebutuhan bibit.
"Target tahun 2017, kita bisa memenuhi sendiri kebutuhan benih untuk lahan seluas 2.000 hektare di Pematangsiantar," kata Robert.
Pimpinan PT Petrokimia Gresik Area Sumatera Utara, Muhammad Nuh mengatakan pihaknya turut andil dalam projek demplot Kelompok Tani Matio ini dengan memberikan bantuan pupuk majemuk NPK Ponska dan fasilitas lainnya.
"Langkah ini bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan Nasional," ujar Nuh.
Di wilayah kerja Sumatera Utara, PT Petrokimia Gersik juga kerap memberikan pembinaan berupa sosialisasi kepada petani untuk menggunakan sistem 5-3-2 di lahan seluas satu hektare.
"Dengan sistem 500 pupuk organik, 300 NPK Ponska dan 200 urea akan meningkatkan hasil produksi," ujar Nuh.