Medan, 21/4 (Antara) - Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan melakukan promosi berbagai produk unggulan karya pelaku UMKM kota itu melalui pameran kerajinan Indonesia Inacraft 2016 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Kepala Seksi Promosi Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan, Anita yang dihubungi dari Medan, Kamis, mengatakan Inacraft 2016 tersebut sangat tepat untuk berpromosi karena merupakan salah satu pameran kerajinan terbesar di Indonesia.
Di pameran tersebut, pihaknya membawa berbagai produk yang selama ini menjadi produk unggulan hasil karya pelaku UMKM di Kota Medan seperti hasil tenunan dan batik khas, berbagai olahan dari bahan dasar kulit seperti sepatu, tas, dompet dan berbagai aksesoris.
"Hari pertama saja banyak produk kita yang dibeli, bukan hanya orang indonesai tapi juga serombongan warga Brunei Darusalam. Mereka memberi aneka hasil tenunan dan batik," katanya.
Inacraft 2016 diikuti lebih dari 1.400 peserta perusahaan kerajinan baik produsen maupun eksportir dari 34 provinsi di Indonesia yang menempati 1.333 gerai.
Pada pameran kali ini jumlah peserta individu meningkat hingga 849 stan dan 359 stan dinas, BUMN 117 stan dan delapan stan peserta luar negeri, yaitu Singapura, Jepang, Pakistan, Nepal, India dan Syria.
"Banyak pengunjung yang datang ke stand kita, karena sangat tertarik terutama dengan berbagai hasil tenunan dan sepatu. Ini tentunya sangat kita apresiasi karena peluang besar untuk lebih mengenalkan hasil UMKm kepada masyarakat luas di Pulau Jawa," katanya.
Inacraft 2016 yang mengusung tema "From Smart Village to Global Market" di buka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu.
Barang kerajinan yang dipamerkan antara lain berbagai produk kerajinan dari tekstil seperti batik, tenunan, bordir, songket, ikat dan beragam aksesoris, kerajinan kayu seperti patung, furnitur berukir, mainan edukasi, barang-barang perhiasan dari emas, perak dan batu permata.
Dalam kesempatan itu Wapres meminta para pengrajin dan pengusaha ekonomi kreatif agar menghasilkan produk kerajinan yang bernilai ekonomis.
"Kalau dulu kerajinan bersifat seperti perhiasan atau fungsi sederhana tapi hari ini kita ingin menjadikan suatu produk yang menghasilkan ekonomi, pendapatan," katanya.***3***