Labuhanbatu Selatan, 20/1 (Antarasumut) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Labuhanbatu Selatan merasa gerah atas kinerja Dinas Kesehatan, dengan lambatnya penanganan pelayanan kesehatan. Akibatnya, dua orang anak terserang penyakit Tipus dan Demam Berdarah Dengue (DBD) akhirnya meninggal Dunia.
Ketua DPRD Labusel Edimin kepada wartawan, Rabu mengungkapkan keprihatinannya setelah mengetahui masih terdapat warga penderita DBD di Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang tidak tertolong karena lambatnya penanganan dari Dinas Kesehatan Labusel.
Selain itu, kata Edimin, jauh hari sebelumnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Labusel sudah sering diingatkan agar melakukan foging (Pengasapan) antisipasi berjangkitnya DBD.
"Kami terkejut, ada kabar banyak warga berjatuhan karena penanganan DBD tak maksimal, meskipun saya sudah ingatkan agar Dinkes segera melakukan penanganan dengan cepat seperti melakukan foging di lingkungan warga yang terkena penyakit," katanya.
Alokasi pada anggaran penanganan untuk jenis penyakit berjangkit itu cukuplah besar di APBD, namun Dinkes Labusel belum menunjukkan prestasi bahkan kinerjanya dinilai sangat buruk," ucapnya.
Ketua Komisi C DPRD Labusel M Ramadon Nasution mendesak Dinkes segera melakukan foging (Pengasapan) di Desa Sisumut, Kecamatan Kotapinang hingga seluruh lingkungan masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Menurutnya, oknum kepala Dinas Kesehatan Labusel harus lebih peka mendengar laporan para warga atau anggotanya. Artinya Kadinkes, kata dia, harus selalu menjemput bola bukan menunggu bola dan terus melakukan sosialisasi, penyuluhan kesehatan dan kampanye kebersihan lingkungan serta gali pola makan sehat tambahan.
"Kadinkes jangan dikantor saja sibuk mengurusi proyek fisik, tapi juga hadir kelapisan masyarakat dan peka menangani berjangkitnya jenis penyakit tersebut," tegasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Kotapinang dr, Faisal kepada wartawan mengatakan, dari data yang masuk kepada mereka pada awal bulan Januari tahun 2016, ada sebanyak 10 orang yang positif terkena penyakit DBD.