Labuhanbatu Selatan, 7/1 (Antarasumut) - Budidaya Jamur Tiram tergolong langkah tak membuat, Livia Otista Maulani Siregar, warga Dusun Pinang Awan Simpang Pasar XII Desa Aek Batu Kecamatan Torgamba Kab. Labusel, telah melakoni usaha tersebut dalam 6 bulan terakhir .
Tak heran jika koceknya merasakan tambahan meskipun awalnya hanya mencari penghasilan sampingan bukan seperti ilmu pendidikan yang dilakoni sebagai mahasiswi jurusan Apoteker Universitas Helvetia Medan Sumut.
Vivi mengatakan, awalnya dirinya memanfaatkan limbah serbuk olahan kayu dari usaha orang tuanya yang menumpuk di halaman rumah sebagai pengrajin kayu (panglong).
Nah, dari bahan baku dasar itulah, tumbuhnya jamur tiram sehingga dalam dirinya berpikir bagaimana caranya untuk melakukan budidaya jamur tersebut.
Setindaknya dia pernah mempelajari akan manfaat jamur tiram terhadap kesehatan tubuh manusia yang begitu efektif untuk mencegah datang berbagai macamnya penyakit tersebut.
"Walaupun tergolong mahal, harga per kilonya mencapai Rp. 40.000 (empat puluh ribu rupiah) namun banyak warga yang antusias menyerbu dan memesan hingga belum bisa mengorder pesanan konsumen secara keseluruhan," katanya Kamis.
Sementara itu, Kabag Humas dan Infokom Setdakab Labusel Muhammad Irsan sangat mendukung positif jika ada warga Labusel yang melakukan budidayakan jamur tersebut.