Labuhanbatu Selatan, 5/1 (Antarasumut) - Sekretaris DPRD Labuhanbatu Selatan Riswanto mengatakan, anggota dewan periode 2014-2019 telah menciptakan delapan Perda. Namun, delapan Perda yang diciptakan belum maksimal sesuai apa yang dinginkan para anggota dewan itu sendiri.
Dia berharap para anggota dewan kedepannya agar dapat kembali menciptakan Perda-Perda baru demi berjalannya pembangunan daerah Labuhanbatu Selatan nantinya.
"DPRD Labusel menciptakan delapan Perda di Tahun 2015, memang kita akui belum maksimal tapi kita berharap diwaktu yang akan datang agar lebih baik lagi,"
Menanggapi hal tersebut, pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat Labusel, Aminuddin Harahap sangat menyayangkan, sebab dari delapan Perda yang diciptakan tak terlepas dari study banding ataupun kunjungan kerja (Kunker) anggota dewan tersebut.
Sehingga bisa saja pandangan dari masyarakat dengan minimnya Perda yang diciptakan selama tahun 2015 lalu, bahwa DPRD Labusel dinilai sebagai ajang pelesiran.
Intensitas keberangkatan anggota dewan keluar kota tak lain menggunakan uang rakyat atau uang negara dengan biaya sekali berangkat tentu tidaklah murah.
Belum lagi, untuk seluruh kebutuhan anggota dewan pasti ditanggung negara, diantaranya seperti ongkos transpotasi, penginapan sampai uang saku.
Oleh karena itu, kata dia, para wakil rakyat diharapkan agar lebih memberikan kontribusi dengan mampu menciptakan Perda-Perda baru untuk memajukan pembangunan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
"Jadi masyarakat harus bersama mengontrol anggota dewan karena dianggap kinerja mereka belum terlihat maksimal dalam melahirkan Perda atau pengawasan," katanya.