Jakarta, 17/3 (Antara) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) beserta operator golf akan mempromosikan dan memperkenalkan besarnya potensi wisata golf di Indonesia ke Korea Selatan melalui program "Wonderful Indonesia Golf" pada 21-23 Maret 2016.
Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam siaran persnya, Kamis, mengatakan "Wonderful Indonesia" terus dipromosikan ke dunia dan pada 21 - 23 Maret mendatang pihaknya mengajak operator golf Indonesia akan menyambangi kota Seoul dan Busan.
Menurut Yahya, di Negeri Ginseng ini, sejumlah operator golf lokal diundang dalam pertemuan bisnis berupa "table top meeting".
"Dari sana diharapkan akan terjadi transaksi bisnis yang bisa meningkatkan kunjungan masyarakat Korea ke Indonesia untuk bermain golf," katanya.
Dia juga mengatakan pihaknya dalam acara ini akan mengajak pakar golf untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas tentang potensi golf Indonesia.
Lapangan golf Indonesia memiliki keunggulan dalam beberapa hal, salah satunya keindahan pemandangan alam di sekitarnya, mulai dari laut, gunung berapi, hingga hutan hujan tropis.
Di samping itu "caddy" Indonesia pun terampil, ditambah lapangannya yang bisa dipakai sepanjang tahun karena faktor iklim.
"Atraksinya sudah kuat, lapangan golf kita sudah sering menggelar turnamen internasional, karena itu sudah saatnya dipromosikan,¿ ucap Yahya.
Faktor penarik lainnya adalah harga paket bermain golf di Indonesia yang lebih murah daripada di Korea.
Direktur Pemasaran PT Visi Prima Golf Merry Kwan mengatakan paket bermain golf lima hari empat malam di Indonesia hanya sekitar 550 dolar AS sudah termasuk akomodasi, transportasi, green fee, caddy fee, dan fasilitas lainnya.
Tercatat sebanyak 4,19 persen alasan berkunjung wisman Korea adalah untuk Olahraga termasuk di dalamnya wisata golf.
Perlu diketahui golf merupakan satu dari tujuh wisata minat khusus yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata
Sebelum ini, kegiatan serupa sudah lebih dulu digelar di Tiongkok dan Jepang.
Peluang Indonesia menarik pegolf ketiga negara ini terbuka, sebab biaya bermain golf di Korea dan Jepang mahal, sedangkan di Tiongkok para pejabatnya tidak diperbolehkan main golf di dalam negeri ditambah larangan membuka lapangan golf baru.
Tahun ini Indonesia menargetkan 400.000 kunjungan wisman dari Korea dari target keseluruhan, adalah 12 juta. Tahun lalu Indonesia berhasil menarik 10,4 juta kunjungan wisman.