New Delhi, 12/3 (Antara) - Keunikan pariwisata di Bali dipaparkan Kementerian Pariwisata dalam Forum Kepemimpinan Global atau "Global Leadership Forum" di New Delhi, India pada 12-13 Maret 2016.
Pemaparan disampaikan Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural, Hari Untoro Dradjat, pada Minggu (13/3).
Bali telah menjadi contoh perkembangan dan pembangunan pariwisata di Indonesia yang tetap menjaga kelangsungan budaya, kata Hari Untoro saat ditemui di New Delhi, Sabtu.
Ia mengatakan salah satu objek wisata Bali yang tetap lestari dan kini telah menjadi warisan budaya dunia adalah Subak yang berupa sistem pengairan sawah.
Subak, katanya, merupakan bagian dari budaya Bali untuk menjaga keseimbangan antara manusia dengan lingkungan.
"Secara gampang, orang-orang Bali itu menerima sesuatu ternyata berangkat dari kehidupan sendiri. Mereka buat aturan sendiri yang disepakati bersama. Dalam Subak, di sana air dikucurkan dari gunung lalu didistribusikan ke bawah. Ini konsep yang telah mendunia," katanya.
Hari mengatakan dalam forum yang dihadiri ribuan irang tersebut, dia akan menegaskan bahwa pariwisata Bali tetap menjaga nilai agama dan mempertahankan budaya.
"Bali tetap mempertahankan budaya tapi membuka diri untuk kepentingan pariwisata," kata mantan Direktur Jenderal Sejarah dan Kepurbakalaan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata itu.
Ia menyatakan ada perubahan paradigma dalam wisata yang tidak lagi bertujuan untuk mencari kesenangan atau beristirahat tapi mencari pengalaman baru.
"Nah, pengalaman itu menjadi peluang yang nantinya bisa menggabungkan antara agama dengan budaya dalam dalam kehidupan mereka (warga Bali)," katanya.
Dalam forum tersebut, Hari juga akan menyampaikan bahwa agama dan budaya tidak dijual tapi di Bali agama dan budaya itu menjadi bagian dari kehidupan yang siap memberikan kesejahteraan.
Kesejahteraan itu muncul karena banyak banyak agenda budaya, tarian dan kerajinan di Bali yang banyak dikunjungi wisatawan, katanya.
Selain Hari, Forum Kepemimpinan Dunia juga menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai negara antara lain pendiri organisasi global Art of Living (Seni Kehidupan) Gurudev Sri Sri Ravi Shankar, Wakil Presiden Suriname Michael AS Adhin, CEO Forbes Media Michael S Perlis dan puluhan pembicara lainnya.
Sementara itu, dalam Festival Budaya Dunia (The World Culture Festival) yang berlangsung di New Delhi, 11-13 Maret 2016 dan dihadiri ratusan ribu warga dari berbagai dunia, Kamenterian Pariwisata mendirikan stan (booth) yang menampilkan keindahan Indonesia dengan branding "Wonderful Indonesia".
Indonesia juga akan mendapatkan kesempatan menampilkan musik angklung di panggung utama pada Minggu (13/3).