Medan, 10/3 (Antara) - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menargetkan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara, tahap I untuk Terminal Multipurpose ditargetkan selesai dibangun pada akhir tahun 2016.
"Efektifnya beroperasi pada kuartal I 2017. Saat ini pembangunan fisik terminal multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung telah mencapai 42 persen," kata Direktur Utama Pelindo 1 Bambang Eka Cahyana di Medan, Kamis.
Menurut dia, proses pembangunan Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung itu relatif cepat sejak peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 27 Januari 2015 yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo.
"Tahap 1, pelabuhan ini akan memiliki fasilitas trestle sepanjang 2,7 km, dermaga sepanjang 500 meter, container yard dengan kapasitas 500.000 TEUs dan kedalaman kolam 14-17 mLWS," ujar Bambang.
Ia menyebutkan, Pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan sebagai "Industrial Gateway Port" yang mengintegrasikan pelabuhan dan kawasan industri.
Pelabuhan itu akan dikembangkan dalam empat tahap, yaitu tahap I pengembangan Terminal Multi Purpose Kuala Tanjung (2015-2017), dan tahap II pengembangan kawasan Industri di Kuala Tanjung seluas 3.000 hektare (2016-2018).
Kemudian, tahap III pengembangan Dedicated Terminal/Hub Port (2017-2019), dan tahap IV pengembangan kawasan industri terintegrasi (2021-2023).
Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung itu sejalan dengan program pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia melalui program tol laut.
"Pengembangan Kuala Tanjung merupakan kunci untuk membangun sektor logistik di Indonesia," katanya.
Bambang menjelaskan, letak strategis wilayah kerja Pelindo 1 yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan alur pelayaran terpadat di dunia merupakan potensi dan peluang yang harus dikembangkan.
Selain mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelindo 1 juga mengoptimalkan potensi yang dimiliki, salah satunya dengan pelayanan pada segmen Pelayanan Kapal atau Marine Service.
Pelayanan Marine Service itu seperti pemanduan laut dalam (Deep See Pilotage) di Selat Malaka, pelayanan kegiatan Ship To Ship Transfer (STS) atau kegiatan alih muat komoditas dari satu kapal ke kapal lain di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, serta pelayanan pemanduan dan penundaan di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).
Untuk optimalisasi bisnis marine tersebut, Pelindo 1 telah menyiapkan segala sumber daya yang dimiliki seperti kesiapan sumber daya manusia (SDM), fasilitas, dan peralatan.
"Salah satunya adalah dengan menambah satu armada kapal, yaitu Kapal Tunda atau Tug Boat yang bernama Sei Deli V yang akan melayani kegiatan marine services di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun yang merupakan cabang di wilayah Pelindo 1 yang berada di kawasan perairan Selat Malaka," katanya. ***3***
(T.M034/B/I023/I023) 10-03-2016 20:08:21