Medan, 14/2 (Antara) - Perusahaan Penanaman Modal Asing berminat berinvestasi di sektor hotel dan restoran di Sumatera Utara dan diyakini semakin banyak investor yang akan masuk ke sektor tersebut pascaderegulasi soal kepemilikan asing.
"Hampir setiap tahun ada peningkatan mau pun investasi baru PMA di sektor hotel dan restoran," ujar Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut Purnama Dewi di Medan, Minggu.
Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor itu pada 2015 sebesar Rp2,632 miliar atau menempati peringkat ke-15 dari total investasi PMA di tahun yang sama sebesar Rp15,576 triliun.
Ia mengakui dibandingkan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), investasi PMA di sektor hotel dan restoran memang masih lebih rendah.
Pada tahun lalu, investasi PMDN di sektor hotel dan restoran sudah mencapai Rp165,707 miliar.
"Namun dengan adanya kebijakan di paket ekonomi X yang membuka sektor itu hingga 100 persen ke asing, investasi PMA di kedua sektor itu diyakini meningkat," ujar Purnama.
Ketua PHRI Sumut Denny S Wardhana mengakui bisnis hotel dan restoran di Sumut berkembang pesat.
Bisnis yang berkembang di sektor itu karena Sumut semakin disukai menjadi tempat pertemuan bisnis atau rapat berbagai instansi dan perusahaan di dalam negeri.
"Tetapi kriris global yang membuat kunjungan atau kegiatan ke luar kota berkurang, membuat persaingan bisnis kedua sektor itu semakin ketat," ujarnya.
Denny yang menjabat Presiden Manager Hotel Garuda Plaza Medan juga memperkirakan kebijakan yang membolehkan asing masuk hingga 100 persen di bisnis hotel dan restoran akan menambah minat asing memasuki ke dua sektor tersebut.
"Memang persaingan semakin ketat tetapi PHRI tidak khawatir, apalagi kalau pengusaha lokal semakin menyadari pentingnya keprofesioanalan dengan mengikutsertakan pekerjanya dalam sertifikasi," ujar Denny. ***3***
BPMP: Pma Berminat Investasi Hotel Dan Restoran
Minggu, 14 Februari 2016 22:20 WIB 2370
"Sumut semakin disukai menjadi tempat pertemuan bisnis atau rapat berbagai instansi dan perusahaan di dalam negeri"