Medan, 6/1 (Antara) - Sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mewacanakan untuk pelaksanaan muktamar kembali yang mengikutkan kubu Romahurmuziy dan kubu Djan Fariddz untuk menyelesaikan konflik internal.
Usai peringatan Hari Lahir PPP ke-43 tingkat Sumut di Medan, Selasa (5/1) malam, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Fadly Nurzal mengatakan, muktamar kembali itu dinilai sebagai solusi yang paling memungkinkan untuk menyatukan seluruh kader.
"Malah, itu menjadi `perfect solution` (solusi yang sempurna) yang dapat dilakukan," katanya.
Menurut dia, mayoritas kader yang berada di kubu Romahurmuziy ingin konflik internal tersebut segera berakhir sehingga mewacanakan muktamar kembali.
Pihaknya berharap keinginan serupa juga dimiliki kubu Djan Faridz agar konflik yang telah menyita waktu dan tenaga tersebut dapat segera berakhir.
Solusi yang ditempuh selama ini, baik melalui jalur hukum mau pun legalitas pemerintah dinilai belum mampu menyatukan PPP.
Karena itu, muktamar yang melibatkan kedua kubu dinilai sangat penting sehingga PPP dapat menyatukan kekuatan dalam memerankan fungsi sebagai parpol berasaskan Islam.
"Format (muktamar)-nya seperti apa, formulanya seperti apa, sepakat dulu supaya lahir satu PPP," kata mantan Ketua DPW PPP Sumut itu.
Untuk menyosialisasikan wacana itu, pihaknya mengharapkan dukungan senior PPP seperti Hamzah Haz, Bachtiar Chamsyah, Zarkasih Nur, Yudo Paripurno, dan Aisyah Amini.
Peranan senior PPP untuk menyosialisasikan muktamar kembali tersebut diperlukan karena memiliki potensi gesekan dan kepentingan politik lebih kecil.
Dari dialog yang dilakukan selama ini, tanpa diduga para senior PPP juga memiliki niat yang sama untuk menyatukan seluruh kader parpol berlambang Ka`bah itu.
"Solusi hukum tidak kelar, solusi legalitas pemerintah juga tidak diterima teman-teman. Jadi, muktamar itu solusi yang paling tepat," kata anggota DPR RI tersebut. ***2***
Sejumlah Kader PPP Wacanakan Muktamar Kembali b
Rabu, 6 Januari 2016 12:25 WIB 2053
"Format (muktamar)-nya seperti apa, formulanya seperti apa, sepakat dulu supaya lahir satu PPP,"