Medan, (Antara) - Investor asing dari tiga negara masing-masing dari Jepang, Republik Rakyat Tiongkok dan Inggris menyatakan minat berinvestasi ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Simalungun, Sumatera Utara.
"KEK Sei Mangkei terbukti menarik bagi investor apalagi setelah Presiden dan Gubernur Sumut mempromosikan kawasan itu. Sudah banyak peminat investor termasuk dari Jepang, RRT dan Inggris," kata Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto di Medan, Jumat.
Adanya keinginan investasi asing itu sejalan dengan harapan Presiden Joko Widodo yang berharap dalam dua tahun ada tambahan investor setelah Unilever.
Enoh mengatakan saat ini progres KEK Sei Mangkei cukup baik.
Persoalan soal listrik yang sebesar 10 MW yang sempat terganggu sudah teratasi bahkan sudah terkoneksi.
Untuk jangka panjang, PLN sedang membangun gardu induk 60 MW.
Kemudian di PTPN III bekerja sama dengan anak perusahaan Pertamina yakni Pertagas juga akan menjual listrik dengan kapasitas 250 MW.
Dalam rangka kerja sama dengan pihak PTPN III itu, kata Enoh, sumber energinya berasal dari gas Arun yang dialirkan ke Belawan dan kemudian ke Sei Mangkei.
"Perlu dukungan untuk pembebasan lahan sekitar 51 kilometer untuk keperluan pemasangan pipa tersebut karena energi memang dipastikan akan semakin dibutuhkan," katanya.
Pembebasan lahan itu dari jalur yang melewati Tol Belmera sekitar 32 kilometer sedang diproses di Kementrian PU untuk diminta perizinannya.
Sementara sepanjang 6 kilometer yang melewati lahan PTPN juga sedang dalam proses.
"Ada juga pembebasan lahan yang melewati tanah masyarakat yang akan diselesaikan Pertagas.Semuanya itu perlu dukungan," katanya.
Selain infrastruktur, KEK Sei Mangkei perlu dukungan mempromosikannya.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN III (Persero), Alexander Maha mengatakan, Jepang sudah melihat KEK dan menyatakan minat untuk investasi.
Adapun RRT, investornya dijadwalkan mengunjungi Sei Mangkei 12 Mei dan sebelumnya memberi isyarat berminat berinvestasi.
Sebagai badan pengelola Kek Sei Mangkei, PTPN III, kata Alexander, BUMN itu optimistis kawasan tersebut diminati investor.
"Tinggal bagaimana mempersiapkan infrastruktur yang lebih memadai dan itu perlu dukungan semua pihak termasuk perusahaan BUMN yang sudah menandatangani perjanjian kesepakatan membangun infrastruktur untuk kepentingan KEK tersebut,"katanya.***3***.
(T.E016/B/A. Lazuardi/A. Lazuardi) 08-05-2015 20:34:33