Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tebing Tinggi dan Kabupaten Asahan membuka kesempatan kepada investor untuk menanamkan modalnya di sektor UMKM dalam Pekan Inovasi dan Investasi Sumatera Utara (PIISU) Ke-10 di Medan, 15-18 Mei 2024.
"Kami ingin agar produk UMKM Tebing Tinggi lebih dikenal dan maju," ujar Penjamin Mutu Produk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Tebing Tinggi Ritawati Sirait di PIISU Ke-10, Medan, Sabtu.
Oleh karena itu, Ritawati menyebut pihaknya membawa produk UMKM andalan wilayahnya seperti kain batik dan kuliner terutama kue kacang.
Kain batik yang diperlihatkan Pemkot Tebing Tinggi terbuat dari bahan katun, dobby dan sutra dengan harga Rp200 ribu-Rp450 ribu.
"UMKM yang menghasilkan kain-kain batik itu merupakan binaan pemerintah kota. Kami pun terbuka untuk investor," kata Ritawati.
Sementara Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Asahan menyertakan produk UMKM berupa sepatu kulit, songket dan ulos.
Sepatu kulit sapi yang dibawa Dekranasda Asahan berjenama "Bunut", sudah ada sejak tahun 1998. Harga yang disodorkan rata-rata Rp375 ribu-Rp475 ribu, kemudian Rp350 ribu sepasang sandal.
Lalu untuk songket, Pemkab Asahan menyodorkan songket unggulannya yaitu "Silau Laut" yang harganya Rp500 ribu per tiga meter.
Sementara ulos diperdagangkan Rp150 ribu-Rp350 ribu untuk setiap dua meter.
Pekan Inovasi dan Investasi Sumatera Utara (PIISU) ke-10 digelar 15-18 Mei 2024 di pelataran Istana Maimun, Medan.
Kegiatan itu 47 peserta yang terdiri atas kementerian, organisasi perangkat daerah provinsi (OPD), OPD kabupaten dan kota, BUMD, perguruan tinggi, rumah sakit, perbankan, UMKM dan lain-lain.