Medan, (Antara) - Dinas Pariwisata Pemprov Sumatera Utara masih mengandalkan kedatangan turis asal Malaysia, Singapura, Republik Rakyat Tongkok, Jerman, Australia dan Belanda, untuk meningkatkan perekonomian dari sektor wisata daerah tersebut.
"Dari kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) Sumut yang tercatat sebanyak 20.103 orang pada Januari 2015, itu terbanyak berasal dari enam negara tersebut," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut, Solahuddin Nasution, di Medan, Minggu.
Dominasi atau kunjungan terbesar dari enam negara itu terjadi hampir di setiap tahun. Bahkan, katanya, kunjungan dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok) menunujukkan tren meningkat setiap tahun.
Pada Januari 2015, misalnya kunjungan RRT naik 6,79 persen dari Januari 2014 atau mencapai 519 orang.
"Adanya rencana pembukaan penerbangan langsung dari RRT ke Bandara Kualanamu diyakini akan meningkatkan kunjungan wisatawan dari negara itu," kata Solahuddin.
Solahuddin menyebutkan meski pengaruh penguatan dolar AS terhadap rupiah belum mempengaruhi kunjungan wisman ke Sumut pada awal tahun ini, tetapi diperkirakan kedatangan turis pada 2015 akan naik lagi dari 2014.
Seyogianya, kata dia, kalau rupiah melemah, kunjungan wisman memang naik, tetapi hingga Januari belum terlihat.
Bahkan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, kunjungan wisman pada Januari 2015 turun 11,03 persen atau tinggal 20.103 orang dari Januari 2014 yang mencapai 22.594 orang .
Kecuali dari RRT dan Thailand, kunjungan wisman dari berbagai negara mengalami penurunan.
"Krisis global masih berdampak pada kunjungan wisman Sumut," katanya.
Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho menyebutkan sudah meminta semua terkait untuk mendukung program peningkatan wisatawan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Salah satu upayanya yang harus dilakukan, katanya, adalah dengan mengembangkan wisata pertemuan, insentif, konvensi dan eksebisi atau "MICE".
Pengembangan MICE itu, kata dia, sangat memungkinkan di Sumut , khususnya di Kota Medan yang infrastrukturnya seperti hotel dan restorannya memadai.
"Aturan pembebasan visa 30 negara yang dilakukan Pemerintah Indonesia juga mendukung Sumut untuk meningkatkan MICE,"katanya.
MICE bukan hanya mendorong wisman tetapi juga dapat mendorong bertumbuhnya investasi di berbagai bisnis mulai restoran, hotel dan industri kerajinan sehingga wajar ditingkatkan.***1***
(T.E016/B/Farochah/Farochah)