Tarutung, Sumut 3/3 (Antara) – Rufinus Hotmaulana Hutauruk, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menggelar sosialisasi Pancasila, juga Undang-undang RI, Negara Kesatuan RI serta Bhineka Tunggal Ika, di Gedung Kesenian Jalan Sisingamangaraja Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Selasa.
Wakil Rakyat asal daerah pemilihan Sumatera Utara (Sumut) II, Taput, satu diantara 22 Kabupaten yang memperjuangkannya duduk di kursi Dewan menyebutkan, jika keberadan Pancasila sebagai falsafah idiologi negara ini, masih sangat sakti untuk menyikapi segala persoalan yang dihadapi negeri ini.
“Pancasila masih sangat sakti, untuk mengatasi segala permasalahan yang ada. Jangankan untuk daerah ini saja, persoalan negeri inipun dapat terpecahkan jika kita memahami Pancasila sebagai idiologi bangsa. Intinya, Pancasila itu harus dipahami secara holistik, jangan memahaminya secara dikotomi,” tegas Rufinus.
Hal tersebut diungkapkannya, ketika salah seorang dari peserta sosialisasi yang dihadiri Wakil Bupati Taput Mauliate Simorangkir, Ketua DPRD Ottoniyer Simanjuntak, serta puluhan peserta dari Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD), Camat, juga Kepala Desa se-Taput, menanyakan keberadaan idiologi tersebut dalam menyukseskan program tahun 2015 sebagai tahun gotong-royong di daerah itu.
Selain menyatakan hal itu, Rufinus juga menyebutkan jika salah satu poin kehadirannya adalah mengingat bahwa setiap Anggota DPR memiliki hak penggunaan dana aspirasi senilai puluhan miliar rupiah yang ditampung dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk dihantarkan ke daerah pemilihannya demi kemaslahatan masyarakat.
“Jadi, dalam momen ini, sangatlah penting untuk dipahami soal bagaimana kita akan menghadapi tantangan ke depan, yakni tantangan global. Bagaimana daerah ini dapat dibangun jika tidak ada sesuatu hal yang kita perjuangkan. Saya hadir untuk menjemput masalah yang ada. Semalam, saya sudah inventarisasi persoalan versi Partai Hanura di daerah ini. Sekarang, saya ingin tahu, apa saja persoalan dihadapi daerah ini,” tukasnya.