Medan, 4/2 (Antara) - Pemerintah melalui Balai Besar Jalan Nasional Sumatera memprogramkan pembangunan jalan layang di kawasan Kampung Lalang untuk mengurangi potensi kemacetan di sekitar Terminal Pinang Baris.
Dalam rapat dengan Komisi D DPRD Sumut di Medan, Rabu, Kepala Satuan Kerja "Metropolitan Medan" Balai Besar Jalan Nasional Sumatera Mula Tua Sinaga mengatakan, jembatan layang tersebut diperkirakan akan memiliki panjang sekitar 1,5 km.
Untuk mengetahui secara pasti panjang dan luas lahan yang akan digunakan, pihaknya sedang melakukan pengukuran dan penilaian lokasi.
Untuk pembebasan lahan, pihaknya mengusulkan anggaran sebanyak Rp15 miliar dari Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2015.
Meski telah mengajukan usulan anggaran pembebasan lahan, tetapi pihaknya belum mengetahui jadwal pembangunan jembatan layang (fly ovey) tersebut.
"Kami berharap bisa secepatnya, masyarakat harus mendukung, terutama untuk pembebasan lahan." katanya.
Balai Besar Jalan Nasional Sumatera juga memprogramkan pembangunan jalan bawah tanah (under pass) di persimpangan Titi Kuning Jalan Brigjen Katamso.
Pihaknya merencanakan pembangunan kontruksinya sudah dapat dilakukan pada tahun 2016. "Namun lahan belum dibebaskan, sekitar satu hektare," kata Sinaga.
Ketua Komisi D DPRD Sumut Mustofawiyah Sitompul mendukung penuh rencana pembangunan jalan layang di kawasan Kampung Lalang yang terkenal sangat padat tersebut.
"Di daerah itu lalu lintasnya 'sesak'. Kami berharap bisa diprioritaskan. Bisa atau tidak dilakukan tahun ini atau paling lama tahun depan?," katanya. ***3***
Ridwan Ch
(T.I023/B/R. Chaidir/R. Chaidir)