Samosir, Sumut, 26/11 (Antara) - Sebanyak 20 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Siogung-ogung, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, mengelola objek wisata "Aek Rangat Hot Spring" (air hangat) yang berada di kaki bukit Pusuk Buhit.
"Pada tahun 1980-an tempat ini mulai dikelola warga setempat apa adanya, dan memasuki abad-21 lebih dikembangkan lagi," ujar Hotdin (52 tahun), warga Kelurahan Siogung-ogung, Kecamatan Pangururan, Rabu.
Para pengelola yang merupakan warga setempat, kata penjaga Mess Pemprovsu di lokasi wisata ini, membangun bak mandi dan kolam bagi pengunjung untuk menikmati air hangat tersebut.
Bagi pengunjung yang menginap atau singgah di restoran pemilik obje wisata itu, maka pemandian digratiskan, sedangkan khusus untuk menikmati air hangat, membayar sejumlah tertentu.
"Pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu serta hari libur, jumlah pengunjung sampai ribuan, berasal dari luar daerah seperti Medan, Dairi, Simalungun dan Pematangsiantar," kata Abidan Naibaho, pemilik restoran Mawar.
Abidan menyebutkan, air hangat ini berasal dari belerang di bukit Pusuk Buhit, sehingga bisa menyegarkan tubuh yang lelah dan menyembuhkan penyakit gatal-gatal.
"Usaha ini sangat membantu pendapatan mingguan, di samping kami juga mengandalkan pertanian," kata Abidan.
Selain air hangat kata Abidan, pengunjung bisa menikmati sejuknya air pegunungan alam dari mual (mata air) yang juga berasal dari bukit Pusuk Buhit.
"Untuk konsumsi air, kami cukup menyambung selang ke mual, jadi tak perlu langganan air ke PDAM (perusahaan daerah air minum) milik pemerintah," kata Hotdin. ***3***
(T.KR-WRS/C/Kaswir/Kaswir) 27-11-2014 01:04:42
