Oleh Evalisa Siregar
Medan, (Antara) - Pemerintah memberikan bibit karet untuk petani di Sumatera Utara guna membantu peremajaan tanaman di areal seluas 400 hektare di daerah itu yang sebagian besar berusia tua.
"Bibit karet untuk petani di Sumut itu merupakan bantuan pemerintah pusat untuk tahun ini," kata Kepala Dinas Perkebunan Sumut, Herawati di Medan, Rabu.
Dia mengatakan itu usai pembukaan acara Pameran Industri Sawit yang digelar Palmex Indonesia mulai 22-24 Oktober.
Bantuan bibit seluas 400 hektare itu masing-masing sebanyak 100 hektare di empat kabupaten yakni Asahan, Serdang Bedagai, Tapanuli Tengah dan Pakpak Bharat.
Selain bibit, ada bantuan pupuk, sementara biaya penanaman berasal dari petani sendiri dan di lahan masing-masing petani.
"Bantuan pemerintah pusat itu sangat membantu Sumut mengingat tanaman karet di daerah itu sebagian besar berusia tua," katanya.
Dia tidak merinci total luas areal tanaman karet dan termasuk yang berusia tua dengan alasan tidak memegang data.
Namun, katanya, dari lahan karet di Sumut yang 80an persen di antaranya milik petani, 60an persen sudah berusia tua.
"Dengan peremajaan, diharapkan nantinya petani bisa lebih untung dari dewasa ini," katanya.
Peremajaan itu juga dinilai waktu yang tepat karena dewasa ini sedang terjadi penurunan harga sangat besar.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, menilai langkah Pemerintah membantu bibit unggul ke petani sangat tepat.
Selama ini, kata dia, dengan tanaman yang bibitnya sebagian besar asalan atau tidak unggul membuat produktivitas hasil karet petani masih sangat rendah.
"Dengan produktivitas rendah, maka bukan saja pendapatan petani relatif lebih kecil, tetapi juga ekspor tidak maksimal." katanya.
Volume ekspor karet semakin turun tahun ini akibat permintaan dan harga melemah.
Hingga triwulan III 2014, ekspor karet Sumut turun sebesar 8.15 persen atau tinggal 348,360 ton.
***2***
(T.E016/B/M.M. Astro/M.M. Astro) 22-10-2014 23:43:04