Oleh Juraidi
Medan, 4/4 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, untuk menganggarkan Rp400 miliar lebih untuk perbaikan infrastruktur jalan di wilayah itu tahun 2014.
"Proyek perbaikan jalan rusak di kabupaten di Deli Serdang segera direalisasikan. Tahun ini, kami mengalokasikan anggarannya sebesar Rp400 miliar lebih," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Deli Serdang, Irman Dj. Oemar di Medan, Jumat.
Ia menjelaskan anggaran perbaikan sejumlah badan jalan di Deli Serdang tahun 2014 lebih besar dibanding tahun 2013 sekitar Rp300 miliar.
Untuk mempercepat proses perbaikan jalan tersebut, pihak Dinas Pekerjaan Umum Deli Serdang diperkirakan mulai melaksanakan tender dan sebagian di antara paket proyek itu sudah ada yang dikerjakan.
Diakuinya anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan jalan tahun 2014 tersebut masih belum mampu mempermulus seluruh jalan di wilayah itu karena panjang jalan di Deli Serdang saat ini mencapai 3.000 kilometer lebih.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, menurut dia, akan terus mengupayakan perbaikan seluruh infrastruktur jalan sehingga dapat menunjang kelancaran transportasi darat.
"Upaya perbaikan akan terus kita lakukan secara bertahap," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah badan jalan di Kabupaten Deli Serdang dalam kondisi rusak parah, sehingga kerap menghambat aktifitas warga dan rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.
"Masih banyak jalan kabupaten yang rusak. Masalah ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah," ucap Sutiman, warga Bandar Khalifah, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Badan jalan yang rusak tersebut berlokasi di sejumlah titik, di antaranya yang menghubungkan jalur Deli Serdang dengan kabupaten/kota di sekitarnya, seperti Jalan Pancing (Williem Iskandar) yang merupakan akses Deli Serdang dengan Kota Medan.
Padahal di sekitar ruas jalan itu banyak terdapat kantor maupun pusat pelayanan umum, seperti perguruan tinggi, kantor pemerintah dan rumah sakit umum.
"Banyak pengendara yang mengeluhkan kondisi jalan ini, namun hingga saat ini belum juga ada tanda-tanda perbaikan," ujarnya.(KR-JRD)