Oleh Evalisa Siregar
Medan, 25/3 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Karo menyebutkan, sebanyak 15.863 orang korban erupsi Sinabung hingga kini masih bertahan di 32 titik pengungsian karena gunung tersebut masih berstatus Awas atau level IV.
"Sebagian sudah pulang ke rumah di desa masing-masing. Adapun pengungsi yang tinggal sekarang ini berasal dari 18 desa yang sebagian besar bertempat tinggal di radius 5 kilometer dari Gunung Sinabung," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Karo, Saberina Mars di Medan, Selasa.
Menurut dia, warga masih mengungsi karena mereka masih khawatir dengan erupsi susulan.
Selain itu, Pemerintah juga masih terus mencari lokasi baru untuk rumah warga khususnya yang berlokasi radius 3 kilometer dari Gunung Sinabung.
Sesuai ketentuan, kata dia, pengungsi di posko tetap dilayani dengan sebaik-baiknya oleh BNPB Pusat, daerah, Pemkab Karo dan Pemprov Sumut, walau jumlah bantuan dari donatur semakin berkurang.
"Mudah-mudahan bencana Sinabung benar-benar tuntas dan warga kembali ke rumah masing-masing, termasuk pengungsi yang akan direlokasi mendapat rumah barunya," katanya.
BMKG melaporkan, hasil pemantauan visual dan instrumental serta potensi ancaman bahaya Gunung Sinabung, statusnya masih tetap Awas.
Sehubungan masih dalam status Awas, maka BMKG merekomendasikan, masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan tidak melakukan aktivitas pada radius 5 km dari kawah Sinabung.
Masyarakat di 14 desa dan 2 dusun yang tersebar dalam 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Tiga Nderket (Desa Mardinding, Desa Perbaji), Kecamatan Payung (Desa Selandi, Desa Sukameriah dan Guru Kinayan).
Di Kecamatan Simpang Empat, para pengungsi berasal dari Desa Berastepu, Dusun Sibintun dan Desa Gamber.
Kecamatan Naman Teran, meliputi Desa Bekerah, Simacem, Sukanalu, Kuta Tonggal, Sigarang-garang, Kuta Rakyat serta Desa Kuta Gugung dan Dusun Lau Kawar. (E016)