Jakarta, 23/1 (Antara) - Wakil Presiden Boediono mengatakan sekalipun banyak perdebatan seputar Kurikulum 2013, namun tetap harus dimulai dan bisa diperbaiki bersama-sama dengan cara memberi masukan kepada suku dinas dan kementerian.
"Saya gembira prosesnya telah berjalan dan kurikulum baru tersebut mulai diterima oleh murid, guru dan orangtua," kata Boediono kepada pers saat mengunjungi empat sekolah untuk melihat secara langsung pelaksanaan kurikulum 2013 di Jakarta, Kamis.
Turut mendampingi Wapres adalah Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Koentoro Mangkusubroto dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Keempat sekolah yang dikunjungi adalah bagian dari sekolah-sekolah yang dipilih untuk melaksanakan kurikulum baru sejak awal tahun ajaran 2013/2014. Keempatnya sesuai urutan kunjungan adalah SMP Negeri 8, Pegangsaan, Jakarta Pusat; SMA Negeri 26 Tebet, Jakarta Selatan; SD 6 BPK Penabur Kelapa Gading, Jakarta Utara dan SD Negeri Gondangdia 01 di Menteng, Jakarta Pusat.
Di setiap sekolah Wapres langsung mengadakan pertemuan di ruang kepala sekolah bersama guru-guru dan pimpinan sekolah serta membahas pelaksanaan kurikulum baru yang menerapkan perubahan mendasar dengan metode tematik integratif.
Untuk SD, kelas yang dipilih adalah kelas 1 dan kelas 4. Untuk SMP adalah kelas VII dan untuk SMA adalah kelas X.
Wapres mengakui dirinya senang secara umum Kurikulum 2013 telah berjalan prosesnya di lapangan. Berbagai kendala yang dihadapi di masa pelaksanaan tak semestinya menyurutkan langkah untuk melakukan perbaikan.
"Salah satu yang banyak dikeluhkan para guru adalah mengenai penilaian yang tidak lagi diberikan dalam bentuk angka-angka tapi lebih berupa penilaian kualitatif dalam tiga kategori pengetahuan, sikap dan keterampilan," tutur Boediono.
Boediono menilai praktik pelaksanaan Kurikulum 2013 di lapangan justru disambut anak murid dengan meriah dan antusias karena proses belajarnya pro aktif. Wapres sempat pula menyaksikan sesi pelajaran Bahasa Jerman di SMA 26 yang sudah menerapkan metode yang sama.
"Cara mengajar yang baik adalah kuncinya. Sehingga guru-guru yang menjadi tulang punggung kesuksesan Kurikulum 2013 ini," ujar Wapres. (A025)