Medan, 16/1 (Antara) - Aksi penipuan pemenang undian melalui berbagai media seperti SMS broadcast, Blackberry Masenger (BBM) masih meresahkan meski pihak kepolisian beberapa kali berhasil meringkus komplotan pelakunya.
Ningrum (36), salah seorang warga Medan, Kamis, mengaku sering menerima kiriman SMS yang menyatakan bahwa nomor ponsel miliknya terpilih sebagai pememang undian dengan hadiah sebesar Rp.75 juta.
SMS tersebut berisi "SELAMAT!!! Anda mendapat hadiah Rp.75 juta dari PT.M.kios dengan nomor PIN 5T7D1N7. hubungi 08235777869 atas nama Ir.Deni Setiawan atau klik www.gebyar-mkios.blogspot.com.
Selain itu juga pernah mendapat SMS yang berisi surat keputusan telkomsel no.XIV/1-2014 PIN :HDR7JN7 menyatakan nomor anda pemenang ke-empat Telkomselpon dan hadiahnya dapat dilihat di www.infopengundiantelkomsel.blogspot.com.
Ia mengaku sama sekali tidak pernah merespon berbagai sms penipuan tersebut, karena sebelumnya sudah sering membaca dari surat kabar tentang modus penipuan seperti itu, meski sempat terpikir untuk menghubungi nomor yang mengirim sms tersebut.
"Untuk apa ditelepon balik, hanya membuang-buang pulsa saja," katanya.
Namun, karena terlalu seringnya mendapat sms yang sama, ia mengaku menjadi merasa terganggu, apalagi beberapa kali SMS datang pada tengah malam di saat orang seharusnya sudah tidur.
"Saya pikir SMS penting, rupanya SMS sampah. Ini lama-lama meresahkan juga, karena sudah sangat mengganggu. Saya minta aparat hukum kalau bisa segera mengusut ini, karena mungkin saja ada orang yang sudah menjadi korban," katanya.
Lisa (26) warga Medan lainnya juga mengaku sering mendapat SMS penipuan
tersebut dari nomor yang tidak dikenal dengan mengatas namakan salah satu bank swasta.
"Sempat terkejut juga saat membaca SMS itu, namun karena saya tidak pernah menjadi nasabah bank yang bersangkutan, jadi tidak saya pedulikan," katanya.
Pengamat Sosial Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Arifin Saleh S.Sos, MSP menilai SMS tersebut tentunya sangat meresahkan bagi masyarakat, namun diharapkan dapat mengabaikannya.
"Pemerintah juga seharusnya sigap dengan keadaan ini. Karena kalau ada
kemauan tidak sulit bagi pemerintah untuk menggulung penipu seperti itu, apalagi tentunya pemerintah telah memiliki peralatan yang lebih canggih," katanya.***1***
Riza Fahriza
(T.KR-JRD/B/R. Fahriza/R. Fahriza)