Balige, 24/12 (Antara) - Re-alokasi atau pengurangan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), dikhawatirkan berdampak langkanya pupuk yang dibutuhkan petani pada musim tanam Desember 2013 hingga Januari 2014 di daerah tersebut.
"Rencana Pemerintah mengurangi alokasi pupuk bersubsidi akan menimbulkan dampak terhadap kelangkaan pupuk, terutama saat musim tanam akhir tahun ini hingga Januari 2014," ujar Kabag Perekonomian Setdakab Tobasa, Arifin Silaen di Balige, Selasa.
Dikatakannya, berdasarkan keputusan Gubernur Sumatera Utara, nomor 188.49/894/KPTS/2013 tanggal 14 November 2013, realokasi kedua di Kabupaten Tobasa untuk pupuk organik sebanyak 1.134 ton dan realokasi ketiga menjadi 686 ton, semuanya telah tersalurkan hingga seratus persen.
Dengan demikian, lanjut Sekretaris Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Kabupaten Tobasa itu, pupuk organik tidak lagi memiliki stok untuk sisa, sehingga dikhawatirkan mengakibatkan terjadinya kelangkaan pupuk, yang berpotensi menyulitkan para petani di wilayah tersebut.
Menurut Arifin, pada realokasi kedua, pupuk Urea mengalami pengurangan sebesar 500 ton dari sebelumnya 4.125 ton menjadi 3.625 ton. Bahkan, untuk realokasi ketiga, menjadi 3.174 ton dan telah tersalurkan 2.904 ton atau 91,5 persen dengan sisa sebanyak 270 ton.
Pupuk SP-36 berkurang 115 ton dari 1.077 ton menjadi 962 ton dan pada realokasi ketiga kembali mendapat pengurangan hingga jumlahnya hanya sebesar 887 ton dan sudah disalurkan sebanyak 861 ton atau 97 persen dan sisanya tinggal 26 ton.
Memang, kata dia, pupuk NPK tidak mengalami pengurangan pada realokasi kedua, tetap sebesar 3.892 ton, namun realokasi ketiga jumlahnya berkurang menjadi 3.331 ton, tersalurkan sebanyak 3.235 ton atau 97 persen dan sisanya tinggal 96 ton.
Pada realokasi kedua, pupuk ZA berkurang 75 ton, sebelumnya 1.366 ton menjadi 1.291 ton serta tidak mengalami pengurangan dalam realokasi ketiga, dan tersalurkan sebanyak 1.044,85 ton atau 81 persen dan sisanya masih 243,15 ton.
"Dari data tersebut diperoleh gambaran, pada saat musim tanam akhir Desember 2013 hingga Januari 2014 akan terjadi kelangkaan pupuk, terutama Urea, NPK dan pupuk Organik, karena penurunan alokasi yang sangat significan," sebut Arifin.
Kasubbag Industri Perdagangan, Perekonomian Setdakab Tobasa, Tumpal Panjaitan menambahkan, instansi terkait beserta para penyuluh pertanian Kecamatan dan sejumlah distributor maupun pemilik kios pengecer telah menggelar rapat untuk melakukan evaluasi, pada Kamis (19/12).
Dikatakannya, langkah-langkah yang dianggap perlu telah dirumuskan, sebagai solusi untuk memecahkan permasalahan pengurangan alokasi pupuk, yang dikawatirkan berdampak langkanya pupuk bersubsidi di wilayah setempat.
Menurutnya, forum rapat membuat rekomendasi kepada Pemerintah atasan agar alokasi pupuk bersubsidi di Tobasa tetap dipertahankan sesuai realokasi kedua berdasarkan surat keputusan Gubernur Sumatera Utara, nomor 188.49/894/KPTS/2013 tanggal 14 November 2013.
"Monitoring dan pengawasan terhadap pengadaan serta penyaluran maupun harga pupuk bersubsidi akan terus dilakukan agar sampai ke tingkat petani dengan baik," kata Tumpal. (IN)