Balige, Sumut, 31/10 (Antara) - Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, hingga Oktober 2013 baru mencapai 74,19 persen atau sebesar Rp14.101.588.140, dari target yang direncanakan Rp19.006.568.000.
"Kekurangan pencapaian sejumlah Rp4.904.974,860 ditambah rencana perolehan dari P-APBD sebebesar Rp878.455.000 akan direalisasikan sesuai target yang ditetapkan," ujar Bupati Toba Samosir (Tobasa) Kasmin Simanjuntak di Balige, Kamis.
PAD di Kabupaten tersebut, kata dia, setiap tahunnya cenderung meningkat. Pada 2011 terealisasi sebesar Rp14.117.728.012,00 dan tahun 2012 meningkat menjadi Rp16.542.682.535, meski masih di bawah jumlah yang ditargetkan sebesar Rp18.415.530.243.
Dia memaparkan, retribusi daerah masih merupakan andalan bagi PAD Kabupaten yang terletak di bagian tengah pulau Sumatera itu.
Disebutkannya, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPPKKD) Kabupaten Tobasa mencatat, sektor paling banyak memperoleh pendapatan berasal dari retribusi biaya penggantian cetak Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga serta Izin Mendirikan Bangunan.
Menurut Kasmin, tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah, telah dijabarkan dalam peraturan Bupati Tobasa nomor 37 tahun 2012.
Di samping itu, pemungutan pajak dan retribusi daerah dimaksud juga telah dituangkan dalam surat keputusan Bupati Tobasa nomor 10 tahun 2013, tentang target kinerja yang diberikan kepada satuan kerja perangkat daerah pengelola PAD.
Dia menjelaskan retribusi pasar di Kecamatan Silaen, penagihannya tetap dilakukan karena sudah ditetapkan sebagai PAD. Namun, jika hasil penjualan para pedagang kurang memadai, akan disesuaikan dengan situasi kemampuan mereka, hingga tidak memberatkan bagi masyarakat setempat.
Dalam rangka meningkatkan PAD dari sektor pariwisata, sebut Kasmin, salah satu strategi yang dilaksanakan Dinas bersangkutan adalah meningkatkan sarana dan prasarana sebagai daya tarik bagi wisatawan.
Di samping itu, lanjutnya, mengembangkan daerah tujuan wisata alternatif dan promosi pariwisata, sehingga diharapkan wisatawan berminat untuk berkunjung, serta lebih lama tinggal di Tobasa.
"Kemajuan industri pariwisata akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan pertambahan PAD," sebut Kasmin. ***1***
(T.KR-JRD/C/Farochah/Farochah)