Langkat, Sumut, 23/7 (Antara) - Sekitar 700.000 batang bibit pohon mangrove yang ditanami masyarakat bersama aktivis mitra kelompok kerja "Mangrove Bahari" di kawasan hutan Register-8/L, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dirusak oleh orang tak dikenal.
"Kita prihatin dengan kejadian pengrusakan tanaman bibit mangrove," kata Sekretaris Kelompok Kerja "Mangrove Bahari", Rohman di Kecamatan Brandan Barat, Selasa.
Namun, pihaknya masih belum mengetahui siapa yang merusak tanaman bibit mangrove tersebut.
Ia menjelaskan, selama ini hutan kawasan Register-8/L sudah rusak parah, karena kayu bakaunya dirambah dan lahannya dijadikan perkebunan kelapa sawit.
Salah satu upaya untuk penyelamatan itu adalah dengan melakukan penanaman kembali hutan mangrove yang rusak tersebut.
Namun upaya yang dilakukan itu, masih terkendala karena adanya oknum tertentu yang mengaku memiliki kawasan hutan tersebut.
Sehingga hampir 50 persen dari pembibitan mangrove tersebut rusak dan tidak bisa ditanam.
Padahal kelompok kerja ini rencananya akan melakukan penananam mangrove usai lebaran 2013.
Namun karena dirusak, kata dia, terpaksa penanaman mangrove ditunda sementara dan akan dipersiapkan kembali pembibitannya.
"Tidak ada langkah surut untuk menghijaukan kembali hutan mangrove Register-8/L," kata Rohman.
Ia berharap aparat kepolisian segera mengusut laporan pengrusakan pembibitan mangrove tersebut, sehingga dapat segera diketahui siapa oknum di balik pengrusakan hutan mangrove di pesisir Langkat itu.
Di sekitar tempat pembibitan mangrove tersebut kini juga dikembangkan perkebunan kelapa sawit.
"Hutan Register-8/L harus dikembalikan fungsinya sebagai lahan mangrove, sehingga akan memberi dampak positif bagi kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan nelayan," ujarnya.
Disebutkan, hampir 20.000 hektare areal hutan mangrove di sepanjang pesisir pantai timur Langkat, mulai dari Secanggang, Tanjungpura, Gebang, Babalan, Brandan Barat, Sei Lepan, Pangkalan Susu dan Pematang Jaya, kini kondisinya juga rusak parah.
"Hutan mangrove sudah hampir punah di Langkat bila tidak secepatnya direhabilitasi," tambahnya.(KR-IFZ)