Seratusan warga bersama tokoh-tokoh adat Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) menggelar deklarasi damai dan tegas menolak segala bentuk tindakan anarkis di wilayah itu.
Deklarasi massa yang mengatasnamakan dari "Napa-Napa Sibual-Buali" meliputi wilayah Sipirok, Arse, dan lainnya di Taman Demokrasi, Komplek Perkantoran Pemkab Tapsel, Senin (1/9).
Pemantauan, massa yang datang berkumpul datang dari berbagai titik di wilayah itu sekira pukul 13.00 WIB. Mereka juga berorasi dengan pengeras suara.
Tokoh-tokoh adat "Napa-Napa Sibual-Buali" yang hadir antara lain Mangaraja Tenggar (Parahu Sorat), Edward Siregar (Sipirok), Porang Pane (Arse), serta sejumlah tokoh adat dan agama lain dari Angkola Timur, dan lainnya. Juga Kepala Polres Tapsel AKBP Yon Edi Winara.
Mangaraja Tenggar dalam orasinya menyeru kepada seluruh masyarakat Tapsel secara umum agar bersama-sama dapat menjaga keamanan serta kekondusifan daerah di tengah kondisi saat ini.
"Selain itu mari kita tolak segala bentuk tindakan anarkis apalagi sampai merugikan diri sendiri dan masyarakat," tegasnya yang disambut positif ratusan massa.
Menurutnya lebih jauh bahwa kebebasan berpendapat hak semua masyarakat, dan bagian dari demokrasi. Hanya saja, sebutnya, harus mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan. Apalagi hidup dalam budaya "dalihan natolu".
Senada yang di lontarkan Porang Pane. Ia juga mengimbau bagi elemen masyarakat yang menyampaikan pendapat lewat unjuk rasa agar tetap tidak anarkis.
"Mari kita jaga Tapsel ini agar tetap dapat hidup aman, tenteram. Karena, keamanan daerah bukan hanya tanggung jawab kepolisian, namun tanggung jawab kita bersama," tandasnya.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2025