Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL (Lanal) TBA kembali berhasil mengamankan dia ABK dan sebanyak 23 orang Pekerja Migran Indonesia non prosedural (PMI ilegal) yang hendak berangkat menuju Malaysia menggunakan kapal nelayan.
Komandan Lanal TBA, Letkol Laut (P) Wido Dwi Nugraha membenarkan pihaknya ada menggagalkan upaya pengiriman sekaligus mengamankan sebanyak 23 orang calon PMI ilegal, pada Jum'at, 17 Mei 2024.
"Kali ini Tim F1QR Lanal TBA mengamankan 23 orang PMI non prosedural yang akan bertolak dari Indonesia menuju Malaysia menggunakan transportasi laut kapal pancing Rawe yang diawaki 2 ABK. Mereka diamankan di perairan Kuala Tanjung Kabupaten Batubara, Jum'at kemarin," kata Dwi melalui siaran pers diterima, Minggu (19/4).
Menurut Danlanal Wido Dwi Nugraha, kejadian berawal pada saat Tim F1QR Lanal TBA menggelar patroli rutin di sekitar perairan Kuala Tanjung Batubara pada Jumat, 17 Mei 2024. Sekira pukul 21.00 Tim F1QR mendeteksi adanya kapal nelayan yang mencurigakan dan disinyalir membawa PMI ilegal yang akan berangkat menuju Malaysia.
Melihat hal itu, Tim F1QR bergerak cepat menuju sasaran untuk melaksanakan pengejaran dan berhasil menangkap 2 orang Anak Buah Kapal (ABK) bersama 23 orang PMI ilegal.
"Terhadap dua awak kapal berinisial SS (nakhoda) dan SC, serta 23 PMI ilegal dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut di Mako Lanal TBA. Untuk PMI sudah diserahkan ke Imigrasi Tanjung Balai, sedangkan dua awak kapal nelayan rawe tersebut sedang dalam penyidikan," ujar Danlanal.
Danlanal menambahkan, dengan sering terulangnya pengiriman PMI ilegal, maka Lanal TBA akan berkoordinasi dan meningkatkan sinergitas dengan stakeholder terkait, dalam hal ini Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Tanjung Balai.
Tujuannya agar BP3MI memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara untuk dapat bekerja di luar negeri secara legal, sehingga pelanggaran-pelanggaran terkait pengiriman PMI secara non prosedural akan tereduksi dengan sendirinya.
Pihaknya (Lanal TBA) juga terus berupaya untuk menjaga keamanan wilayah perbatasan, karena dalam berbagai kesempatan, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali mengintruksikan seluruh jajaran TNI AL untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam merespon cepat informasi yang di terima.
"Terutama dalam hal pencegahan upaya penyelundupan, khususnya Narkoba dan PMI non prosedural di wilayah kerja yang dinilai rawan dan berbatasan dengan negara tetangga," kata Letkol Laut (P) Wido Dwi Nugraha.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Komandan Lanal TBA, Letkol Laut (P) Wido Dwi Nugraha membenarkan pihaknya ada menggagalkan upaya pengiriman sekaligus mengamankan sebanyak 23 orang calon PMI ilegal, pada Jum'at, 17 Mei 2024.
"Kali ini Tim F1QR Lanal TBA mengamankan 23 orang PMI non prosedural yang akan bertolak dari Indonesia menuju Malaysia menggunakan transportasi laut kapal pancing Rawe yang diawaki 2 ABK. Mereka diamankan di perairan Kuala Tanjung Kabupaten Batubara, Jum'at kemarin," kata Dwi melalui siaran pers diterima, Minggu (19/4).
Menurut Danlanal Wido Dwi Nugraha, kejadian berawal pada saat Tim F1QR Lanal TBA menggelar patroli rutin di sekitar perairan Kuala Tanjung Batubara pada Jumat, 17 Mei 2024. Sekira pukul 21.00 Tim F1QR mendeteksi adanya kapal nelayan yang mencurigakan dan disinyalir membawa PMI ilegal yang akan berangkat menuju Malaysia.
Melihat hal itu, Tim F1QR bergerak cepat menuju sasaran untuk melaksanakan pengejaran dan berhasil menangkap 2 orang Anak Buah Kapal (ABK) bersama 23 orang PMI ilegal.
"Terhadap dua awak kapal berinisial SS (nakhoda) dan SC, serta 23 PMI ilegal dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut di Mako Lanal TBA. Untuk PMI sudah diserahkan ke Imigrasi Tanjung Balai, sedangkan dua awak kapal nelayan rawe tersebut sedang dalam penyidikan," ujar Danlanal.
Danlanal menambahkan, dengan sering terulangnya pengiriman PMI ilegal, maka Lanal TBA akan berkoordinasi dan meningkatkan sinergitas dengan stakeholder terkait, dalam hal ini Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Tanjung Balai.
Tujuannya agar BP3MI memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara untuk dapat bekerja di luar negeri secara legal, sehingga pelanggaran-pelanggaran terkait pengiriman PMI secara non prosedural akan tereduksi dengan sendirinya.
Pihaknya (Lanal TBA) juga terus berupaya untuk menjaga keamanan wilayah perbatasan, karena dalam berbagai kesempatan, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali mengintruksikan seluruh jajaran TNI AL untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam merespon cepat informasi yang di terima.
"Terutama dalam hal pencegahan upaya penyelundupan, khususnya Narkoba dan PMI non prosedural di wilayah kerja yang dinilai rawan dan berbatasan dengan negara tetangga," kata Letkol Laut (P) Wido Dwi Nugraha.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024