Sapii Siagian (68) tahun, penduduk Payasisubut, Dusun Tanjung Sungai, Desa Batang Tura, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan mengucapkan terimakasih semua pihak karena rumah gubuk tempat tinggalnya sudah dibangun.

"Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak," ucap laki-laki yang tidak lagi bisa melihat akibat kornea matanya rusak dengan terbata-bata sebagai rasa harunya, Sabtu (22/8).

Baca juga: Manfaatkan hari libur, GSMC susuri keindahan alam Tapsel

Semula dia (Sapii) tinggal dalam sebuah rumah gubuk di atas sekitar setengah hektare ladangnya bersama anaknya Amir Hamzah (35) kebetulan menyandang disabilitas yang berukuran tidak lebih dari dua kali dua meter dengan kondisi memprihatinkan. Yang kemudian viral di media sosial (Facebook).

Atas dasar keprihatinan dan rasa dorongan kuat kemanusian masyarakat, Asosiasi Pemerintah Desa (APD) Tapanuli Selatan, BPD, Kecamatan, Bhabinkamtibmas, PMD berkoordinasi lalu bergotongroyong membedah rumah tersebut.

Baca juga: KPU Tapsel gelar bimtek kode etik

"Alhamdulillah berkat perhatian sejumlah elemen masyarakat, APD, para Kepala Desa, Kecamatan, dan Kabupaten, Bhabinkamtibmas setempat kini Pak Sapii dapat menempati rumah barunya dengan konstruksi papan dengan ukuran 4 meter x 6 meter berlantai semen," kata Ketua APD Hasan Basri Hutasuhut.

Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu melalui Ricky H Siregar juga Camat Kecamatan Angkola Timur memberikan apresiasi dan berterimakasih seluruh pihak yang terlibat sehingga 'derita' Sapii terobati.

"Tidak perlu saling menyalahkan, hanya saja mari kita ambil hikma dari balik ini semua. Mari kita doakan semoga Pak Sapii dan anaknya tetap sehat. Pun demikian kiranya semua peka apabila mengetahui hal-hal seperti ini agar cepat dilaporkan mengambil solusinya," kata Ricky sesuai pesan Bupati.

Dua saudara Sapii Siagian, Bungus Siagian (66) dan Sainuddin (60) bersama Kepala Dusun Sigiring-giring Dolok, Desa Pahae Aek Sagala, Kecamatan Sipirok Rosul Sagala senada mengaku salah dan meminta maaf atas kondisi Sapii yang sempat viral.

Dalam perjalanan hidupnya, Sapii, sebelumnya tinggal dan tercatat warga Dusun Sigiring-giring, namun 20 tahun ke belakang pindah dan berkebun di Dusun Tanjung Sungai dengan kondisi kehidupan yang susah bahkan terkadang bergantung hidup orang lain.

Atas dorongan Camat Sipirok Sardin Hasbiuan dan Kepala Desa Batang Tura, dan masyarakat, kini Sapii Siagian dan anaknya sepekan terakhir sudah terdaftar sebagai penduduk Desa Batang Tura, Sipirok.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020