Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kembali mencatat terjadi peningkatan pasien sembuh sebanyak 65 orang, sehingga total 1.107 orang sembuh dari akumulasi 8.882 kasus positif yang tercatat sampai dengan Minggu (26/4).
"COVID-19 hanya bisa dicegah dengan disiplin yang kuat dan semangat gotong royong. Hal ini harus dilaksanakan secara terus menerus, tidak boleh terputus," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Minggu
Baca juga: Pintu masuk ke Kota Medan disekat menyusul larangan mudik
Baca juga: Skenario TFG antisipasi COVID-19, Bupati Nikson: Pengawasan ketat bagi warga terlanjur pulang kampung
Berdasarkan pencatatan data sejak Sabtu (15/4) pukul 12.00 WIB hingga Minggu pukul 12.00 WIB, pasien positif COVID-19 bertambah 275 orang menjadi 8.882 kasus dan terjadi 23 kematian sehingga total pasien meninggal dunia menjadi 743 orang.
Sebelumnya pada Sabtu (25/4), tercatat 8.607 kasus positif COVID-19, 1.042 orang dinyatakan sembuh setelah dites negatif dua kali dan 720 orang meninggal dunia.
Tercatat penambahan kasus positif yaitu Bali (tiga kasus), Bangka Belitung (satu kasus), DI Yogyakarta (tiga kasus), DKI Jakarta (114), Jambi (11), Jawa Barat (lima kasus), Jawa tengah (28), Jawa Timur (15), Kalimantan Timur (delapan), Kalimantan Tengah (empat), Kalimantan Utara (enam), Kepulauan Riau (dua), NTB (15), Sumatera Selatan (10), Sumatera Barat (lima), Sulawesi Utara (empat), Sumatera Utara (enam), Sulawesi Tenggara (empat), Sulawesi Selatan (delapan), Lampung (empat), Riau (satu), Maluku Utara (12), Papua (lima) dan Gorontalo (satu kasus).
Gugus Tugas mencatat hingga saat ini kasus positif COVID-19 telah terjadi di 34 provinsi dengan rincian akumulasi yaitu di Provinsi Aceh sembilan kasus, Bali 186 kasus, Banten 370 kasus, Bangka Belitung 10 kasus dan Bengkulu delapan kasus, Yogyakarta 82 kasus.
DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan akumulasi kasus positif terbanyak sejumlah 3.798 kasus.
Selanjutnya di Jambi 32 kasus, Jawa Barat 912 kasus, Jawa Tengah 649 kasus, Jawa Timur 785 kasus, Kalimantan Barat 51 kasus, Kalimantan Timur 105 kasus, Kalimantan Tengah 104 kasus, Kalimantan Selatan 146 kasus dan Kalimantan Utara 89 kasus.
Lalu di Kepulauan Riau terdapat 85 kasus, Nusa Tenggara Barat (NTB) 195 kasus, Sumatera Selatan 129 kasus, Sumatera Barat 102 kasus, Sulawesi Utara 40 kasus, Sumatera Utara 111 kasus, Sulawesi Tenggara 45 kasus.
Adapun di Sulawesi Selatan 440 kasus, Sulawesi Tengah 36 kasus, Lampung 42 kasus, Riau 39 kasus, Maluku Utara 26 kasus dan Maluku 22 kasus, Papua Barat 16 kasus, Papua 141 kasus, serta 35 kasus positif di Sulawesi Barat.
Nusa Tenggara Timur (NTT) masih mencatatkan positif COVID-19 sejumlah satu kasus dan Gorontalo memiliki 15 kasus.
Sementara itu, pemerintah sudah memeriksa spesimen dari 56.974 orang dengan hasil 48.092 negatif dan 8.882 orang positif yang diuji di 46 laboratorium.
Sampai hari ini, tercatat 209.040 orang berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dan 19.648 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"COVID-19 hanya bisa dicegah dengan disiplin yang kuat dan semangat gotong royong. Hal ini harus dilaksanakan secara terus menerus, tidak boleh terputus," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Minggu
Baca juga: Pintu masuk ke Kota Medan disekat menyusul larangan mudik
Baca juga: Skenario TFG antisipasi COVID-19, Bupati Nikson: Pengawasan ketat bagi warga terlanjur pulang kampung
Berdasarkan pencatatan data sejak Sabtu (15/4) pukul 12.00 WIB hingga Minggu pukul 12.00 WIB, pasien positif COVID-19 bertambah 275 orang menjadi 8.882 kasus dan terjadi 23 kematian sehingga total pasien meninggal dunia menjadi 743 orang.
Sebelumnya pada Sabtu (25/4), tercatat 8.607 kasus positif COVID-19, 1.042 orang dinyatakan sembuh setelah dites negatif dua kali dan 720 orang meninggal dunia.
Tercatat penambahan kasus positif yaitu Bali (tiga kasus), Bangka Belitung (satu kasus), DI Yogyakarta (tiga kasus), DKI Jakarta (114), Jambi (11), Jawa Barat (lima kasus), Jawa tengah (28), Jawa Timur (15), Kalimantan Timur (delapan), Kalimantan Tengah (empat), Kalimantan Utara (enam), Kepulauan Riau (dua), NTB (15), Sumatera Selatan (10), Sumatera Barat (lima), Sulawesi Utara (empat), Sumatera Utara (enam), Sulawesi Tenggara (empat), Sulawesi Selatan (delapan), Lampung (empat), Riau (satu), Maluku Utara (12), Papua (lima) dan Gorontalo (satu kasus).
Gugus Tugas mencatat hingga saat ini kasus positif COVID-19 telah terjadi di 34 provinsi dengan rincian akumulasi yaitu di Provinsi Aceh sembilan kasus, Bali 186 kasus, Banten 370 kasus, Bangka Belitung 10 kasus dan Bengkulu delapan kasus, Yogyakarta 82 kasus.
DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan akumulasi kasus positif terbanyak sejumlah 3.798 kasus.
Selanjutnya di Jambi 32 kasus, Jawa Barat 912 kasus, Jawa Tengah 649 kasus, Jawa Timur 785 kasus, Kalimantan Barat 51 kasus, Kalimantan Timur 105 kasus, Kalimantan Tengah 104 kasus, Kalimantan Selatan 146 kasus dan Kalimantan Utara 89 kasus.
Lalu di Kepulauan Riau terdapat 85 kasus, Nusa Tenggara Barat (NTB) 195 kasus, Sumatera Selatan 129 kasus, Sumatera Barat 102 kasus, Sulawesi Utara 40 kasus, Sumatera Utara 111 kasus, Sulawesi Tenggara 45 kasus.
Adapun di Sulawesi Selatan 440 kasus, Sulawesi Tengah 36 kasus, Lampung 42 kasus, Riau 39 kasus, Maluku Utara 26 kasus dan Maluku 22 kasus, Papua Barat 16 kasus, Papua 141 kasus, serta 35 kasus positif di Sulawesi Barat.
Nusa Tenggara Timur (NTT) masih mencatatkan positif COVID-19 sejumlah satu kasus dan Gorontalo memiliki 15 kasus.
Sementara itu, pemerintah sudah memeriksa spesimen dari 56.974 orang dengan hasil 48.092 negatif dan 8.882 orang positif yang diuji di 46 laboratorium.
Sampai hari ini, tercatat 209.040 orang berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dan 19.648 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020