Ribuan warga mengantarkan prosesi pemakaman (fardhu kifayah) hakim Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara, Jamaluddin, ke pemakaman umum di Desa Nigan, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Sabtu (30/11) siang jelang sore sekira pukul 15.15 WIB.
Jenazah korban sebelumnya sempat dua kali dishalatkan masing-masing di Masjid Desa Suak Bilie, Kecamatan Suka Makmue dan Desa Nigan, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya.
Meski diwarnai mendung dan rintik hujan, ribuan warga tidak beranjak dari lokasi sekitar makam.
Terlihat juga sejumlah kerabat korban dari Pengadilan Negeri Medan, Pengadilan Negeri Suka Makmue Nagan Raya, pejabat daerah dan seluruh kerabat dan anggota keluarga korban.
Baca juga: Polisi periksa dua orang terkait kematian hakim PN Medan
Baca juga: Diduga dibunuh, PN Medan minta Polisi usut kasus hakim tewas di jurang
Sebagian besar pelayat juga penasaran dengan penyebab kematian korban yang diduga karena dibunuh.
Sementara itu, Faridin (43) seorang keponakan korban mengatakan pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus tersebut kepada petugas kepolisian, untuk menangkap pelaku dan mengungkap fakta dalam kasus tersebut.
"Kami sangat berduka dengan musibah ini," kata Faridin singkat.
Baca juga: Ini pengakuan istri hakim PN Medan yang ditemukan tewas di jurang
Baca juga: Polisi sebut tak ditemukan luka di tubuh Hakim PN Medan yang tewas
Sedangkan Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara hingga kini belum bisa memastikan penyebab kematian Jamaluddin, seorang hakim berdarah Aceh yang ditemukan meninggal dunia di dalam mobil di kawasan jurang Dusun III Namo Rindang, Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang pada Jumat (29/11) lalu.
"Kami belum bisa menyimpulkan (penyebabnya), semua kita serahkan ke penyidikan kepolisian," kata Hakim PN Medan, Bambang Joko Winarno kepada wartawan di Nagan Raya, Provinsi Aceh, Sabtu siang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Jenazah korban sebelumnya sempat dua kali dishalatkan masing-masing di Masjid Desa Suak Bilie, Kecamatan Suka Makmue dan Desa Nigan, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya.
Meski diwarnai mendung dan rintik hujan, ribuan warga tidak beranjak dari lokasi sekitar makam.
Terlihat juga sejumlah kerabat korban dari Pengadilan Negeri Medan, Pengadilan Negeri Suka Makmue Nagan Raya, pejabat daerah dan seluruh kerabat dan anggota keluarga korban.
Baca juga: Polisi periksa dua orang terkait kematian hakim PN Medan
Baca juga: Diduga dibunuh, PN Medan minta Polisi usut kasus hakim tewas di jurang
Sebagian besar pelayat juga penasaran dengan penyebab kematian korban yang diduga karena dibunuh.
Sementara itu, Faridin (43) seorang keponakan korban mengatakan pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus tersebut kepada petugas kepolisian, untuk menangkap pelaku dan mengungkap fakta dalam kasus tersebut.
"Kami sangat berduka dengan musibah ini," kata Faridin singkat.
Baca juga: Ini pengakuan istri hakim PN Medan yang ditemukan tewas di jurang
Baca juga: Polisi sebut tak ditemukan luka di tubuh Hakim PN Medan yang tewas
Sedangkan Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara hingga kini belum bisa memastikan penyebab kematian Jamaluddin, seorang hakim berdarah Aceh yang ditemukan meninggal dunia di dalam mobil di kawasan jurang Dusun III Namo Rindang, Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang pada Jumat (29/11) lalu.
"Kami belum bisa menyimpulkan (penyebabnya), semua kita serahkan ke penyidikan kepolisian," kata Hakim PN Medan, Bambang Joko Winarno kepada wartawan di Nagan Raya, Provinsi Aceh, Sabtu siang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019