Ribuan nelayan warga Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan yang tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) melakukan demonstrasi ke Balai Kota Tanjungbalai, Rabu (18/9).

Pantauan di lapangan, ribuan nelayan pemancing cumi-cumi, jaring puput, dompeng, pukat langgar, cirok, bubu dan jaring pari itu mendatangi Balai Kota Tanjungbalai dengan menumpangi puluhan truk terbuka.

Dihadapan Wali Kota Tanjungbalai, H.Muhammad Syahrial, perwakilan nelayan dibawah koordinator Mustaqim Marpaung menyampaikan keluhan terhadap pukat trawl atau pukat tarik yang beroperasi pada zona nelayan tradisionil di perairan Selat Malaka.

Baca juga: Ribuan nelayan lakukan aksi demo tolak pukat trawl

"Beroperasinya pukat tarik kami duga karena pengusahanya "main mata" dengan aparatur terkait. Jika pukat-pukat itu tidak segera ditertibkan, jangan salahkan kami jika terjadi pembakaran," kata Mustaqim mewakili nelayan.

Orator nelayan lainnya mengatakan, pukat tarik dinilai sangat mengancam kelangsungan hidup nelayan tradisionil dan merusak trumbu karang yang berpotensi terjadinya kerusakan lingkungan.

Untuk itu, Pemerintah diminta mendukung nelayan tradisional, terlebih untuk penegakan Undang-Undang dan Permen Kelautan dan Perikanan terkait penggunaan alat tangkap ikan yang merusak lingkungan.

 “Pukat trawl itu merusak lingkungan dan menggerus tangkapan nelayan tradisional. Kapal-kapal pukat trawl membuat kami nelayan kecil terancam kelaparan," Muslim Panjaitan, Ketua DPD KNTI Kota Tanjungbalai.

Menyahuti nelayan, Wali Kota Tanjungbalai, H.Muhammad Syahrial menyatakan, Pemkot Tanjungbalai akan segera melakukan rapat koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Hasil rapat bersama Forkopimda itu nanti akan mengeluarkan sebuah rekomendasi untuk disampaikan kepada Pemerintah Pusat, yakni Menteri Kelautan.

"Aspirasi bapak-bapak nelayan ini kami tampung untuk disampaikan kepada Menteri Kelautan, mohon bersabar dan beri kami waktu," ujar Wali Kota didampingi Sekdakot Tanjungbalai, Yusmada dan Wakapolres Kompol Edi Bona Sinaga.

Baca juga: Lanal Sibolga tangkap 2 kapal trawl dan 1 kapal bom

 

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019