Menjelang pengoperasian terminal penumpang Pelabuhan Sibolga pada awal Setpember 2019, pihak Pelindo telah berkoordinasi dengan berbagai pihak sekaligus mempromosikan keberadaan pelabuhan yang desain bangunannya terbaik se-Asia Tenggara itu.

Salah satu sasaran promosi yang dilakukan Pelindo adalah ke pengelolah kapal pesiar, agar kapal mereka berkenan bersandar ke Pelabuhan Sibolga yang sudah memiliki standart Internasional, dan juga kepada pengelolah paket wisata.

“Kan, sayang pelabuhan semengah ini jika tidak dimanfaatkan,” ujar GM Pelindo Sibolga Suhari didampingi Ahmad Sofian selaku Manajer Keuangan dan Umum, kepada wartawan waktu simulai pengoperasian terminal pelabuhan Sibolga, kemarin.

Untuk itulah Pelindo mengharapkan dukungan dari Pemko Sibolga untuk menyiapkan sarana dan prasarana bagi wisatawan, agar wisatawan tidak sebatas transit di Sibolga menuju Pulau Nias.

“Peluang ini harus secepatnya direspon pemerintah setempat dengan menyiapan fasilitas dan kebutuhan para wisatawan, sehingga mereka (wisatawan) mau bermalam di Sibolga dan tidak sebatas transit saja. Kalau wisatawan sudah mau bermalam di Sibolga, tentu sektor ekonomi berputar, karena mereka akan menikmati kuliner, penginapan, tempat wisata dan souvenir. Kami yakin Pemko Sibolga sudah memikirkan hal itu,” ungkapnya.

Baca juga: September 2019, terminal penumpang Pelabuhan Sibolga resmi dioperasikan

Menyikapi hal itu Plt Kadis Pariwisata Sibolga, Yahyah Hutabarat yang dikonfirmasi ANTARA, Sabtu (24/8), menyambut baik serta berterima kasih kepada Pelindo. Kata Yahyah, pihaknya akan mempersiapkan hal-hal yang menarik agar wisatawan betah bermalam di Sibolga dan tidak sebatas transit.

Lebih rinci Yahyah menyebutkan, akan menyediakan tempat-tempat duduk di pinggir pantai untuk menikmati indahnya tepi pantai Sibolga di malam hari, dan juga penataan di Bukit Wisata tempat bersejarah di Sibolga. Demikian juga tempat kuliner akan ditata di Jembatan Serasi Sibolga.

“Mudah-mudahan September ini kita mulai dulu dari objek wisata yang ada di Pelabuhan Lama, yang dilanjutkan tahun 2020 setelah APBD diketok. Kami juga sudah kerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indoensia (PHRI) Sumatera Utara agar wisatawan mau berkunjung ke Sibolga. Sedangkan ke pihak penerbangan mulai tahun depan sudah masuk ke informasi wisata penerbangan mereka,” terang Yahyah.

Diakuinya, bahwa selama ini tempat-tempat wisata yang ada di Sibolga dibiarkan hanya nama, dan kedepan hal itu tidak terjadi lagi, karena semua objek-objek wisata yang sudah ada itu, akan dimanfaatkan dengan pembenahan dan pembangunan.

“Tanpa adanya pembenahan dan penyediaan tempat wisata, adalah sebuah keniscayaan orang betah transit di Sibolga. Untuk itu kami mengajak semua lapisan masyarakat untuk menjual Sibolga  sebagai salah  satu destinasi wisata di Sumut," katanya.

Baca juga: Pelabuhan lama dan tangga seratus Sibolga dibenahi sebagai objek wisata baru
 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019